INDEKS MEDIA KALTIM

Berita Hari Ini di Kalimantan Timur (Kaltim)


Bentuk Karakter Siswa Melalui Kitab Suci, Disdikbud Kutim Gelar Cerdas Cermat Alkitab

admin | Jumlah pembaca: 8300 views
Kepala Disdikbud Kutim, Mulyono. (im)

KUTIM, INDEKSMEDIA.ID – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) menggelar cerdas cermat Alkitab untuk enam sekolah dasar (SD) yang masuk Pilot Projek tahun ini, Rabu (6/12/2023).

Kepala Disdikbud Kutim, Mulyono mengatakan kegiatan ini sebagai bentuk untuk membangun karakter siswa melalui kitab suci mereka.

“Kita memang sedang membuat pilot project untuk peningkatan karakter anak melalui peningkatan kualitas kecintaan anak terhadap kitab suci,” kata Mulyono.

Cerdas cermat Alkitab yang dilaksanakan Disdikbud Kutim. (im)

Menurutnya, membangun karakter siswa dengan kitab suci sangat baik untuk mereka. Sebab, hal ini dapat mendekatkan siswa dengan agama.

Selain itu, kegiatan ini juga masuk dalam ekstrakurikuler. Untuk lebih mendekatkan siswa dengan kitab suci mereka, melalui ekstrakurikuler ini, Disdikbud mengandeng sejumlah pihak.

“Masih sifatnya ekstrakurikuler. Tapi kita ada jam 2 jam pelajaran sekolah selesai, untuk yang Muslim kita menggandeng UMI foundation. Hal ini karena kan bacanya bagus dengan target pada anak-anak SD ini bisa membaca Alquran dengan benar. Kedua kalau kita bisa minimal hafal juz 30,” katanya.

“Sementara kalau yang agama lain kita serahkan kepada pemimpin agamanya masing-masing. Seperti ada Pak Ding, Pak Martinus sebagai pengawas itu untuk acara yang penting kita tidak membeda-bedakan,” tuturnya.

Cerdas cermat Alkitab yang dilaksanakan Disdikbud Kutim. (im)

Meski demikian, Mulyono mengaku tak membeda-bedakan agama dalam program tersebut. Disdikbud Kutim membuka ruang sebesar-besarnya kepada agama yang diakui Negara.

“Kita berikan ruang yang sama termasuk pelatihan kepada para pengajarnya. Ya kita latih pengajarannya baik yang untuk yang Muslim maupun yang non Muslim,” terangnya.

Hanya saja, program tersebut masih terbatas pada enam SD saja yang masuk dalam pilot projek. Enam sekolah itu ada 5 di Sangatta Utara dan satu di Sangatta Selatan.

“Nah kalau ini sukses dan punya dampak yang baik, serta respon masyarakat bagus tahun depan bisa kita tingkatkan lagi. Mungkin se-Kutai Timur,” imbuhnya. (liq)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini