INDEKS MEDIA KALTIM

Berita Hari Ini di Kalimantan Timur (Kaltim)


Banyak Kegunaan, Ketua DPRD Kutim Dorong Budidaya Maggot Dikembangkan

Chaliq | Jumlah pembaca: 14200 views
Ketua DPRD Kutai Timur Joni saat ditemui di ruangannya (dok: indeksmedia)

KUTIM, INDEKSMEDIA.ID – Budidaya Maggot telah banyak berkembang di Indonesia. Maggot merupakan larva yang kerap kali diasosiasikan dengan lalat, dan tahap ini menjadi kunci dalam siklus hidup serangga metamorfosis sempurna.

Maggot memiliki peran penting sebagai alternatif pakan yang kaya nutrisi untuk ternak. Maggot tidak hanya membantu mengelola limbah organik, tetapi juga menghasilkan produk sampingan berupa pupa yang dapat dimanfaatkan dalam industri pakan ternak.

Selain sebagai pakan ternak, Maggot juga berfungsi sebagai pengurai yang efektif dalam mengurai materi organik yang sudah mati, seperti bangkai hewan dan sisa-sisa tumbuhan. Meski terlihat menakutkan, nyatanya maggot memiliki banyak peran penting.

Melihat banyaknya fungsi Maggot ini, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kutai Timur (Kutim), Joni mendorong budidaya Maggot dikembangkan di Kutim.

Apalagi, Ketua DPRD bersama rombongan Rapat Koordinasi Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan (TJSL) Kutim, berkunjung ke tempat Budidaya Maggot di Yogyakarta.

Setelah melihat langsung budidaya Maggot, Joni makin yakin pakan ternak itu dapat dikembangkan di Kutai Timur. Salah satu alasannya adalah, bahan bakunya mudah didapatkan.

“Itu disebabkan karena bahan baku utamanya sangat muda di dapat, hanya bermodalkan sampah organik dengan beberapa tahapan, maka jadilah pakan ternak kaya akan gizi yang tinggi,” kata Joni.

Tak hanya itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutim melalui Dinas lingkungan hidup (DLH) telah menjalin komunikasi dengan Joni mengenai budidaya Maggot. Mereka meminta dana aspirasi Joni disalurkan untuk kepentingan budidaya Maggot itu.

“Kemarin juga ada usulan aspirasi dari DLH, mudah-mudahan cepat terselesaikan,” tutupnya. (adv)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini