Peringatan Hari Kebangkitan Nasional, Wakil Bupati Kutai Timur Paparkan Peran Budi Utomo dan Kartini
KUTIM, INDEKSMEDIA.ID – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Timur (Kutim) memperingati hari kebangkitan Nasional, Senin (20/5/2023). Dalam kesempatan itu, Wakil Bupati Kutim, Kasmidi Bulang memimpin peringatan itu.
Kasmidi Bulang membacakan sambutan menteri komunikasi dan informatika Republik Indonesia. Dia mengatakan peringatan Kebangkitan Nasional kali merupakan yang ke-116.
“Hari ini kita dihadapkan pada suatu realitas yang terpampang terang, yakni kemajuan teknologi yang melesat cepat. Kita sudah memilih bukan hanya ikut serta, tetapi lebih daripada menjadi pemain penting agar dapat menggapai dunia,” kata Kasmidi Bulang yang membacakan sambutan menteri komunikasi dan informatika RI.
“Hari ini hingga dua dekade kedepan merupakan momen krusial yang akan sangat menentukan langkah kita dalam mewujudkan itu semua. Refleksi atas pilihan tersebut bisa kita rujuk dengan berkunjung kembali kepada gagasan awal menjadikan dan membentuk Indonesia,” lanjutnya.
Kasmidi Bulang menjelaskan sejarah telah membentuk kebangsaan Indonesia. Ini juga yang menjadi sumber keteladanan tentang kemajuan kemanusiaan.
“Dan kesejahteraan keteladanan tidak harus diikatkan pada masa lalu, namun dapat dikaitkan dengan masa depan yaitu pada ide yang membuka ruang imajinasi peradaban. Lebih dari seabad yang lalu, tepatnya pada tanggal 20 mei 1908, lahir organisasi Budi Utomo yang di masa itu telah menumbuhkan bibit bagi cita-cita mewujudkan kemerdekaan Indonesia. Hari berdirinya Budi Utomo inilah yang kelak menjadi simbol dari kebangkitan Nasional yang kita rayakan pada hari ini,” ungkapnya.
“Organisasi Budi Utomo bermula dari sejumlah dokter dan calon dokter di Batavia, berkumpul mendirikan suatu organisasi modern. Banyak orang yang menaruh harapan pada organisasi ini dan menganggapnya sebagai motor penggerak pergerakan kemerdekaan di tanah air, Hindia Belanda. Bahkan seorang tokoh politik etis Belanda menyatakan suatu yang ajaib sedang terjadi dan sudah terbangun. Budi utomo menjadi awal mula orang Belajar dan beradab tentang banyak hal seperti pentingnya pendidikan bagi rakyat Hindia Belanda serta penyebaran pendidikan bagi seluruh lapisan masyarakat tanpa memandang priyayi atau bukan,” sambungnya.
Politisi Golkar itu juga memaparkan, dari Budi Utomo timbul pula pemikiran pentingnya memperluas keanggotaan yang mencakup seluruh Hindia Belanda. Cita-cita Budi Utomo ini kemudian dilanjutkan banyak organisasi lain yang muncul belakangan.
“Nasionalisme jawa, Budi Utomo diperluas menjadi Nasionalisme yang mencakup ke seluruh organisasi Hindia Belanda. Pendidikan yang hanya ditujukan pada pirai priyayi Jawa diperluas menjadi pendidikan untuk seluruh rakyat bumiputra. Perjuangan memajukan kebudayaan Jawa diperluas menjadi perjuangan politik mengusir penjajah Belanda,” tutur Kasmidi Bulang.
“Perluasan dari cita cita yang telah ditumbuhkan oleh budi utomo mencapai titik puncaknya pada proklamasi kemerdekaan. Kemudian perjuangan Kartini, perempuan dari kota kecil jepara yang mengawal lahirnya gagasan kemerdekaan kebangsaan kesetaraan,” sambungnya.
Pria berkacamata itu juga menjelaskan peran Kartini melalui tulisannya yang menyinggung kesetaraan antara pria dan wanita. Dia mengatakan, Kartini yang menggodok aspirasi kemajuan di Indonesia. Kemajuan dirumuskan, diperinci dan diperjuangkan untuk kemudian menjadi milik seluruh bangsa Indonesia.
“Dia sadar dalam zaman baru yang modern peralatan paling mempunyai mumpuni adalah pendidikan. Pendidikan adalah wahana untuk membebaskan manusia sekaligus membebaskan bangsa dari belenggu penjajahan. Bagi Kartini pendidikan merupakan jalan yang sangat tepat untuk menguak horizon dan peradaban bagi kaum bumi putra. Kartini merupakan pembaharu dalam menggagas sebuah imajinasi mengenai sebuah tatanan masyarakat yang merdeka dan sebuah cita cita ideal yang baru tentang bangsa yang lebih besar dibandingkan asal usul sosialnya sendiri,” ujarnya.
“Apa yang digagas Kartini telah jauh melampaui kisah hidupnya. Ia telah memberikan inspirasi penting bagi sumbu sumbu kecil, yakni para kaum muda embrio bangsa yang perlahan menjadi menyala berkobar yang kemudian kita kenal sebagai pergerakan kebangkitan nasional,” tandasnya. (adv)
Tinggalkan Balasan