Kasmidi Bulang Gelar Silaturahmi dengan Paguyuban dan Komunitas Kutim, Harap Masyarakat Bisa Bersatu

Kutim — Kasmidi Bulang lakukan koordinasi dan silaturahmi bersama paguyuban dan komunitas Kutim. Ia menyatakan kehadiran suatu wadah penghimpun organisasi sangat penting untuk keberlangsungan pembangunan.

Namun kata dia, wadah itu tidak menghilangkan karakter khas dari setiap organisasi atau komunitas yang tergabung di dalamnya.

“Kita ini harusnya ada organisai yang bisa mewadahi kita semua. Tapi tidak merusak warna, ciri, identitas dari organisasi itu. Kenapa nggak di Kutim kita bentuk ‘Kutim Bisa Fondation’. Artinya secara umum kita bisa melakukan apa pun sepanjang kita bersatu,” ucapnya saat ditemui indeksmedia, Senin (20/5).

“Makanya organisasi itu nanti menjadi wadah pemersatu tapi tidak merubah identitas dari organisasi itu. Umpamanya KNPI, kalau nanti dia gabung ketika acara, silahkan. Bisa pakai atribut KNPI, ciri khasnya bisa dipakai juga, silahkan,” sambungnya.

Lebih jauh ia mengungkap mengapa ini perlu agar seluruh kegiatan kemasyarakatan dapat diselesaikan secara bersama dan tidak menggunakan waktu yang lama.

“Jadi ketika kita bekerja dalam satu instruksi yang sama, jadi hasilnya akan kelihatan. Coba bayangkan kalau kita bersatu, persoalan di lapangan itu selesai cepat,” ucapnya.

“Nahh sarana prasarananya juga sudah kita siapkan. Kita sudah ada truk sampah, motor pengangkut sampah, ada fogging. Umpanya nanti ada DBD, kita langsung turun kesitu,” sambungnya.

Lebih lanjut dirinya meminta agar warga membantu pemerintah dalam menjangkau bagian-bagian pelosok.

“Jadi, kalau bukan kita yang berbuat, pasti tidak akan terjadi perubahan yang signifikan. Kalau kita hanya harap APBD, kemungkinan tidak akan terserap sampai ke sana,” tuturnya.

“Tapi dengan adanya kegiatan itu, insyaallah bisa. Kita doakan organisasi ini bisa mewadahi semua orang muda, orang tua, orang-orang hebatnya Kutim untuk bergabung di sini,” tambah dia.

Kasmidi Bulang juga mengaku tidak sedang dalam kampanye. Tetapi ia mengaku gerakan ini merupakan ketulusan dirinya dalam membantun Kutim.

“Saya tidak bicara politik. Ini untuk persatuan Kutim. Semua teman-teman, potensi pemuda, organisasi paguyuban. Saya sederhananya begini, ketika kita sudah satu bahasa, visi, saling suka, tanpa kita paksakan yang namanya dukungan itu pasti akan seperti air mengalir. Karena jiwa kita sudah sama. Makanya saya tidak mau ada pemaksaan dalam Pilkada ini,” paparnya.

“Misalnya kita paksakan di memilih ke KB (Kasmidi Bulang), tapi ujung-ujungnya setelah ini kami jadi apa. Setelah ini kami kemana gitu. Makanya tadi kita bilang Kutim Bisa Fondation itu salah satu bentuk daripada rencana kita ke depan untuk mewadahi semua organisasi, baik itu paguyuban, ormas, OKP, dan juga organisasi profesi yang ada,” tambah dia.

Bahkan diharapkan ta untuk wadah ini nantinya dapat bergerak di bidang lingkungan dan pendidikan. “Mungkin juga wacana kita ke depan memberikan reward kepada tokoh-tokoh yang telah membawa Kutim ini menjadi lebih baik sampai hari ini,” pungkasnya. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *