INDEKS MEDIA KALTIM

Berita Hari Ini di Kalimantan Timur (Kaltim)


DPRD Kutim Klarifikasi Keterlambatan Pengangkutan Sampah, Singgung Usulan DLH

admin | Jumlah pembaca: 9100 views
Anggota DPRD Kutai Timur Jimmi

Kutim — Salah satu persoalan penting dalam kehidupan masyarakat yang harus diperhatikan adalah masalah sampah. Pasalnya, sampah dapat menimbulkan banyak penyakit.

Demikian yang dikatakan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) Kabupaten Kutai Timur Jimmi. Ia membeberkan alasan mengapa di beberapa tempat sampah masih berserakan.

“Kalau pasca Lebaran itu memang kemungkinan sih ada beberapa karyawan yang masih pulang kampung, ya jadi belum balik mereka kan. Saya juga tanya kemarin ada beberapa orang yang terkendala dengan harga tiket kan masih terbatas,” katanya saat ditemui beberapa waktu lalu.

“Tapi dari pihak terkait itu dari dinas Lingkunhan Hidup mengatakan 100 persen nanti, perkiraan minggu ini sudah lengkap semua anggotanya. Jadi masih terpengaruh dampak Lebaran,” tambahnya.

Disinggung terkait mesin pres usulan Dinas Lingkungan Hidup, wakil rakyat itu mengatakan bahwa selama ini belum ada pembahasan terkait usulan tersebut. Namun jika itu telah dirapatkan, Jimmi menyebut pihaknya bakal

“Kalau memang inisiasi dari pemerintah daerah itu mungkin belum disampaikan, nanti di pembahasan ini kita akan tahu kalau memang sudah ada penyampaian seperti itu,” ucapnya.

“Selama ini kan pasca Lebaran ini belum ada rapat-rapat terkait dengan itu, ada sih kemarin LKPJ, tapi itu mungkin belum sampai pembahasan di sana, hanya terkait dengan apa yang sudah dikerjakan sebelumnya kan, kalau itu mungkin baru planning,” katanya.

Meski begitu, politisi Partai Kesejahteraan Rakyat (PKS) itu ingin memperjelas kapan pelaksanaan pengadaan peralatan tersebut. Ia berharap untuk Anggaran Pendapatan Belanja Daerah atau APBD perubahan, sudah bisa diusulkan.

“Nah yang perlu kami tanyakan itu kira l-kira dilaksanakannya kapan, mudah-mudahan di APBD perubahan,” ucapnya.

“Kalau memang ada informasi seperti itu bagus juga, karena itu cukup meredam produksi sampah dengan pengolahan cara yang lebih bermanfaat lagi,” pungkas Jimmi. (ADV)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini