Dihadiri Bupati Kutai Timur, Dinas Kelautan dan Perikanan Gelar Diskusi dengan Ratusan Nelayan

Daerah, Headline, News3800 views

KUTIM, INDKESMEDIA.ID – Dalam melakukan pembangunan di suatu daerah, diskusi sangat dibutuhkan untuk mendapatkan ide-ide kreatif.

Selain menampung ide, diskusi juga dapat membeberkan dampak negatif dan positif bila salah satu metode dilakukan.

Untuk itu, Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kutai Timur (Kutim) menyelenggarakan diskusi umum terkait dengan strategi pembangunan sektor kelautan dan perikanan di wilayah kutim.

Dalam diskusi itu, diundang camat dari 18 kecamatan dan 100 orang peserta yaitu nelayan, pembudidaya dan pengolahan hasil perikanan.

Para peserta diskusi ini diharapkan bisa mendukung pengembangan kelautan dan perikanan di Kutim.

Kegiatan itu juga dihadiri Bupati Kutai Timur (Kutim) Ardiansyah Sulaiman yang membuka acara tersebut dengan pidato singkat mengenai potensi kelautan Kutim yang sangat besar serta meminta stakeholder dan instansi terkait bersinergi dalam memaksimalkan sumber daya laut di kawasan Kutai Timur.

“Kutai Timur menjadi salah satu indikator ekonomi dari Ibukota Nusantara dan indikator itu karena adanya kawasan ekonomi khusus (KEK) Maloy. Dan kawasan ekonomi ini dipersiapkan dalam rangka untuk membangun industri hilir dari semua potensi yang ada di Kutai Timur kecuali pertambangan,” kata Ardiansyah.

Saat ini kutai timur memang memiliki kemampuan fiskal yang luar biasa dari 1,5 menjadi 4 sampai 5 miliar.

Karena kemampuan fiskal Kutai Timur dan memang sampai saat ini masih didominasi PDRP-nya di sektor pertambangan di sisi lain, Ardiansyah merasa untuk sekarang potensi-potensi Kutai Timur ini belum dijadikan sebagai salah satu sarana penopang peningkatan ekonomi kerakyatan, karena masih ada beberapa nelayan dari luar Kutim yang memasarkan ikannya di Kutim.

“ini tantangan bagi saudara-saudara nelayan dan kita membuka peluang-peluang kepada nelayan untuk memaksimalkan potensial di wilayah yang ada kolaborasi pariwisata dengan pertanian serta perikanan dan kelautan supaya produk-produk yang ada itu bernilai lebih,” ujarnya. (adv/hlm)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *