BPBD Kutim Perkuat Mitigasi Bencana
KUTIM, INDEKSMEDIA.ID – Banjir bandang yang melanda Kabupaten Kutai Timur pada tahun 2022 lalu di Kecamatan Sangatta Selatan dan Sangatta Utara terkena dampak yang cukup besar.
Kegiatan aktifitas saat banjir bandang pun turut membuat perekonomian dan kegiatan lainnya di ibu kota Kabupaten Kutai Timur lumpuh total. Sebab, tidak ada persiapan sama sekali dalam menghadapi banjir yang besar.
Belajar dari kejadian tersebut, BPBD Kutai Timur menginisiasi adanya kegiatan yang mampu menciptakan penanggulangan bencana dimasa yang akan datang. Yakni, kegiatan penguatan kapasitas daerah melalui pengurangan risiko bencana (Pentas Perina) diharapkan ada mitigasi bencana dari berbagai sektor.
“Mitigasi bencana ini berupa pencegahan dan kesiapsiagaan, penanganan kedaruratan dan rehabilitasi serta rekonstruksi pasca bencana sehingga memerlukan kerjasama multi pihak,” ujar Kepala BPBD Kutim, M. Idris Syam, Kamis (5/9/2024).
Lanjutnya, mulai dari penyusunan dokumen rencana kontijensi banjir hingga pembentukan Forum Pengurangan Resiko Bencana (FPRB) yang melibatkan beberapa organisasi perangkat daerah (OPD), TNI dan Polri, perusahaan, dan instansi lainnya yang saling berkaitan satu sama lainnya.
Program yang sudah dicanangkan sejak bulan Juli 2024 lalu, yang telah berjalan seperti sosialisasi pencegahan dan kesiapsiagaan bencana, kedaruratan, rehabilitasi dan pemulihan bencana.
“Sosialisasi sementara ini sudah dilakukan di tingkat kelurahan, tingkat RT di wilayah Kecamatan Sangata Utara dan Sangata Selatan,” tambahnya.
Tak hanya itu, pihaknya juga melakukan simulasi kedaruratan bencana kebakaran hutan dan banjir yang melibatkan Tim Reaksi Cepat (TRC) dari lembaga swadaya masyarakat (LSM), perusahaan dan perguruan tinggi di Kutai Timur.
Program ini akan dilanjutkan hingga menyasar di 18 kecamatan di Kabupaten Kutai Timur sesuai potensi bencana yang kemungkinan bisa terjadi di wilayah tersebut.
“Dengan adanya aksi perubahan ini, maka kami berharap Kutai Timur lebih siap menghadapi bencana alam yang sewaktu-waktu menimpa, dan mengurangi dampak pasca bencananya,” tutupnya.
Tinggalkan Balasan