Wali Kota Bontang Ungkap Puluhan Pelajar Terindikasi Narkoba dan Zat Adiktif, Tekankan Solusi Homeschooling dan Rehabilitasi

BONTANG, INDEKSMEDIA.ID — Wali Kota Bontang, Neni Moerniaeni, membeberkan hasil survei terbaru terkait kondisi sosial anak-anak di Kota Taman. Data tersebut menunjukkan puluhan pelajar terindikasi pengguna narkoba dan zat adiktif lain seperti lem.

Secara rinci, terdapat 0,5 persen atau 8 orang pelajar di Bontang terindikasi menggunakan narkoba, sementara penggunaan zat adiktif mencapai sekitar 3 persen dari 1.620 responden.

“Dari survei yang kita lakukan, untuk pengguna narkoba di kalangan anak-anak sekolah ada 0,5 persen. Jumlah itu cukup lumayan jika kita ambil taksiran dari 1.600 anak,” ungkap Neni, pada Jumat, 28 November 2025.

Temuan survei ini tidak hanya mencakup penyalahgunaan narkoba, tetapi juga kebiasaan merokok, menonton konten pornografi, hingga perilaku sosial yang memerlukan perhatian lebih.

Wali Kota turut menyinggung adanya sebagian kecil anak yang mengalami kebingungan orientasi seksual, yang juga masuk dalam pendataan sebagai bagian dari permasalahan sosial.

Neni menegaskan bahwa pemerintah kota akan segera melakukan terapi dan intervensi bagi anak-anak yang terindikasi menggunakan narkoba atau zat adiktif lainnya. Beberapa kasus bahkan menunjukkan tingkat kecanduan berat.

“Ada yang sampai lima kali dalam sebulan. Itu harus direhab. Tidak boleh dibiarkan.”

Ia menjelaskan bahwa proses rehabilitasi harus menjadi langkah utama, meskipun anak tersebut masih berstatus pelajar. Untuk menjamin hak pendidikan tetap terpenuhi, Neni menyebut opsi homeschooling bisa diterapkan selama masa pemulihan.

“Yang penting sehat dulu. Sekarang homeschooling banyak dilakukan lewat media seperti Zoom. Mereka tetap punya hak mendapat pendidikan,” ujarnya.

Namun, ia mengingatkan bahwa keberhasilan rehabilitasi sangat bergantung pada kesadaran diri anak. “Walaupun direhab, kalau mereka tidak punya kemauan untuk sembuh, ini bisa berulang. Kita lihat kasus orang dewasa pun begitu,” tutupnya. (*)