Festival Pesona Budaya Resmi Dibuka, Wabup Kutim : Momentum Meneguhkan Identitas dan Persatuan

KUTIM,INDEKSMEDIA.ID – Wakil Bupati Kutai Timur, H. Mahyunadi, secara resmi membuka Festival Pesona Budaya yang digelar dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-26 Kabupaten Kutai Timur.

Pembukaan berlangsung meriah dan penuh nuansa tradisi, menjadi ruang bagi masyarakat untuk merayakan sekaligus memperkuat jati diri budaya daerah.

Dalam sambutannya, H. Mahyunadi mengajak seluruh yang hadir untuk bersyukur atas kesempatan berkumpul merayakan usia ke-26 Kutai Timur.

Dia menegaskan peringatan ini bukan hanya seremoni, tetapi juga momentum untuk merefleksikan perjalanan pembangunan daerah yang tak terpisahkan dari peran budaya sebagai fondasi karakter masyarakat.

“Atas nama Pemerintah Kabupaten Kutai Timur, saya menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan yang telah menggagas dan menyelenggarakan kegiatan ini,” ucapnya.

Menurut Mahyunadi, festival ini merupakan ruang ekspresi yang penting, tempat beragam budaya lokal dipertunjukkan, mulai dari seni tari, musik tradisional, kuliner khas, permainan rakyat, hingga ritual adat berbagai etnis di Kutai Timur.

Dia menekankan budaya merupakan identitas sekaligus kekuatan pemersatu di tengah derasnya arus modernisasi.

Karena itu, pelestarian budaya lokal menjadi tanggung jawab bersama agar nilai-nilai luhur tidak hilang ditelan waktu.

Melalui Festival Pesona Budaya, Mahyunadi menyampaikan sejumlah harapan.

Pertama, agar generasi muda semakin mengenal dan mencintai budaya daerahnya.

Kedua, memberi ruang lebih luas bagi pelaku seni dan komunitas budaya untuk berkarya dan berkolaborasi.

Ketiga, menjadikan potensi budaya sebagai daya tarik wisata yang bernilai ekonomi dan berkelanjutan.

Keempat, memperkuat semangat persatuan, toleransi, dan harmoni antar-etnis dalam bingkai Kutai Timur yang Tangguh, Mandiri, dan Berdaya Saing.

Dia juga menegaskan komitmen pemerintah daerah dalam mendukung program pelestarian budaya, mulai dari penguatan pendidikan karakter berbasis budaya lokal, pembinaan sanggar seni, hingga dokumentasi warisan budaya. Selain itu, budaya akan terus didorong sebagai salah satu pilar pembangunan dan daya tarik wisata yang strategis.

“Festival ini adalah wujud nyata kecintaan kita terhadap warisan leluhur dan simbol persatuan masyarakat Kutai Timur. Mari menjaganya bersama,” pungkas Mahyunadi. (adv)