Siklon Tropis Fengshen Berdampak ke Kalimantan, BMKG Peringatkan Potensi Hujan Lebat

BALIKPAPAN, INDEKSMEDIA.ID – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan adanya tiga sistem cuaca signifikan yang memengaruhi wilayah Indonesia pada Senin (20/10/2025), yakni Siklon Tropis Fengshen di Laut Filipina utara, serta dua bibit siklon tropis 93B dan 95S yang masing-masing terbentuk di Teluk Benggala dan Samudra Hindia barat Sumatera.

BMKG menjelaskan tiga sistem cuaca tersebut yang menimbulkan dampak tidak langsung maupun langsung terhadap peningkatan curah hujan, kecepatan angin, dan tinggi gelombang laut di sejumlah wilayah Indonesia bagian barat dan tengah.

Direktur Meteorologi Publik BMKG Andri Ramdhani, mengatakan bahwa wilayah yang berpotensi mengalami hujan dengan intensitas sedang hingga lebat mencakup Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Barat, dan Kepulauan Riau.

“Siklon Tropis Fengshen terbentuk dari bibit siklon 96W dan saat ini pusat sirkulasinya terpantau di Laut Filipina Barat, pada posisi 16,0° LU dan 118,8° BT atau sekitar 1.420 kilometer di utara Tarakan, Kalimantan Utara,” ujarnya, Senin (20/10/2025).

Menurutnya Siklon Tropis Fengshen yang bergerak menjauhi Filipina ke arah timur laut menimbulkan efek hisapan (inflow) dari Laut Cina Selatan ke wilayah Indonesia bagian tengah.” tulis BMKG.

Fenomena ini menyebabkan peningkatan pembentukan awan hujan di Kalimantan, termasuk Kalimantan Timur.

BMKG memperkirakan hujan berintensitas sedang hingga lebat berpotensi terjadi di wilayah:

• Kepulauan Riau
• Kalimantan Barat
• Kalimantan Tengah
• Kalimantan Utara
• Kalimantan Timur

Selain itu, gelombang laut sedang setinggi 1,25 hingga 2,5 meter berpotensi terjadi di Laut Natuna Utara.

“Efek tidak langsung dari Fengshen memperkuat arus udara lembap dari Laut Cina Selatan menuju Kalimantan, yang meningkatkan peluang hujan di siang hingga malam hari,” tulis prakirawan BMKG.

Sementara bibit siklon tropis 93B terdeteksi di Teluk Benggala bagian timur, berpotensi menguat dalam 24 jam ke depan. Meski pusat sistemnya masih jauh, dampak tidak langsungnya dirasakan di Aceh dan perairan utara Sumatra.

BMKG memprakirakan hujan sedang hingga lebat disertai gelombang laut tinggi 2,5–4 meter di:

• Samudra Hindia barat Aceh
• Selat Malaka bagian utara
• Perairan Sabang

Sementara itu, bibit siklon 95S yang berada di Samudra Hindia barat daya Sumatera menimbulkan dampak langsung terhadap cuaca ekstrem di Sumatera bagian barat.

BMKG mencatat potensi hujan sedang hingga lebat disertai gelombang laut tinggi di wilayah:

• Sumatera Utara
• Sumatera Barat
• Bengkulu
• Lampung

Gelombang laut diperkirakan mencapai 2,5–4 meter (kategori tinggi) di perairan barat Sumatera Barat, Mentawai, hingga Bengkulu, serta 1,25–2,5 meter (kategori sedang) di perairan Simeulue dan barat Lampung.

Kalimantan Timur Terimbas Tidak Langsung

Meski tidak berada di sekitar pusat siklon, Kalimantan Timur termasuk wilayah yang terdampak secara tidak langsung dari Siklon Fengshen.

“Udara lembap dari Laut Natuna dan Laut Cina Selatan terbawa hingga ke atmosfer Kalimantan bagian timur, menyebabkan peningkatan awan hujan konvektif di sore hingga malam hari

Prakiraan BMKG Balikpapan untuk 20–21 Oktober 2025 juga menunjukkan cuaca berawan tebal dan hujan ringan hingga sedang di Samarinda, Balikpapan, Kutai Kartanegara, dan Kutai Timur.

Gelombang Tinggi

BMKG mengimbau masyarakat dan pelaku transportasi laut agar mewaspadai potensi hujan lebat disertai petir serta gelombang tinggi di beberapa perairan Indonesia bagian barat dan tengah.

Khusus nelayan dan operator kapal, diminta memperhatikan kondisi gelombang laut di:

• Laut Natuna Utara (gelombang sedang)
• Samudra Hindia barat Sumatra dan Mentawai (gelombang tinggi)