Dampak Siklon, Kaltim Berpotensi Diguyur Hujan Lebat dan Angin Kencang hingga 2 Oktober

SAMARINDA, INDEKSMEDIA.ID – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mendeteksi keberadaan Siklon Tropis Bualoi di Laut Filipina tenggara Pulau Luzon. Fenomena ini diperkirakan menimbulkan dampak tidak langsung di sejumlah wilayah Indonesia, termasuk Kalimantan Timur (Kaltim), berupa hujan lebat, angin kencang, hingga gelombang laut tinggi dalam beberapa hari ke depan.

“Dampak siklon tropis ini berupa hujan sedang hingga lebat yang disertai petir dan angin kencang di beberapa wilayah, termasuk Kalimantan Timur,” tulis BMKG dalam keterangan resminya, Minggu (28/9/2025).

Potensi Hujan dan Angin Kencang di Kaltim

BMKG memasukkan Kalimantan Timur bersama Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, dan Kalimantan Selatan sebagai daerah yang berpotensi mengalami hujan intensitas sedang pada periode 29 September–2 Oktober 2025. Kondisi ini berpotensi memicu genangan, banjir, serta pohon tumbang di beberapa titik rawan.

Selain itu, gelombang tinggi di perairan sekitar juga perlu diwaspadai oleh nelayan dan aktivitas transportasi laut di wilayah Kaltim.

Faktor Musim Pancaroba

BMKG menjelaskan, Indonesia saat ini berada dalam masa pancaroba dari musim kemarau menuju musim hujan. Ciri utamanya adalah hujan singkat yang turun pada sore atau malam hari, sering kali disertai angin kencang setelah udara panas terik pada siang hari.

“Interaksi dinamika atmosfer skala global, regional, hingga lokal mendukung pertumbuhan awan hujan signifikan di berbagai daerah, termasuk Kaltim,” jelas BMKG.

BMKG mengingatkan masyarakat Kalimantan Timur untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem.

Warga diminta memantau perkembangan cuaca melalui kanal resmi BMKG, membersihkan saluran air agar tidak tersumbat, berhati-hati saat berkendara pada kondisi hujan deras, dan menghindari pohon besar atau papan reklame ketika terjadi angin kencang.

“Dengan kondisi atmosfer yang dinamis, hujan lebat hingga sangat lebat masih mungkin terjadi. Masyarakat Kalimantan Timur diimbau tetap siaga,” tegas BMKG.