Wabup Kutim Beberkan Sejarah Mars Kutai Timur, Pengembangan Pariwisata Jadi Tantangan

KUTIM,INDEKSMEDIA.ID – Wakil Bupati Kutai Timur (Kutim) H. Mahyunadi, memaparkan sejarah Mars Kutai Timur. Hal itu dia ungkapkan saat menghadiri pelantikan pengurus Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Kutim di Ruang Serbaguna Bukit Pelangi, Sangatta, Minggu (10/8/2025).

Mahyunadi menjelaskan, Mars Kutai Timur dibuat pada 2005 dengan penuh semangat untuk mencerminkan identitas dan kebanggaan daerah. Lagu ini mulai rutin dinyanyikan dalam kegiatan resmi sejak Bupati H. Ardiansyah Sulaiman menjabat pada periode pertamanya.

“Pada 2020 lalu, beliau secara aktif dan mewajibkan setiap acara resmi selalu menyanyikan Mars Kutai Timur. Itu merupakan bentuk tanggung jawab yang diucap lisan kita sebagai masyarakat Kutai Timur,” ujar Mahyunadi.

Mars Kutai Timur, kata Mahyunadi, memuat sektor-sektor andalan daerah seperti pertanian dan pertambangan, namun belum menyebut pariwisata. Hal ini karena pariwisata saat itu belum menjadi sumber utama pendapatan asli daerah (PAD).

“Pariwisata kita ada, tapi sifatnya hiburan. Untuk menjadi PAD belum ada,” jelasnya.

Menurut Mahyunadi, ada tiga unsur penting yang harus dimiliki destinasi wisata untuk berkembang panorama, budaya, dan religi. Dia mencontohkan Kabupaten Berau di Kaltim yang maju pariwisatanya berkat panorama alam yang indah.

“Di Kutai Timur, kita punya budaya seperti Dayak dan Kutai. Kalau ingin dikembangkan, kita harus punya fasilitas yang besar,” tegasnya.

Pemerintah Kabupaten Kutai Timur, tambah Mahyunadi, bakal terus mendorong pemanfaatan potensi budaya lokal sebagai daya tarik wisata, sembari menyiapkan infrastruktur penunjang yang memadai. (*)