Upaya Dinkes Kutim Dalam Mengintervensi Penurunan Angka Stunting

Kutim — Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) dr. Bahrani, mengatakan tingkat prevalensi stunting di Kutim dari rentang waktu 2021 sampai dengan 2023 bergerak fluktuatif.

Berdasarkan survei status gizi indonesia (SGGI) dan hasil survei kesehatan indonesia (SKI), dari tahun 2021 prevalensi 27,5 dengan penurunan sebesar 2,8% menjadi prevalensi 24,7 % di tahun 2022, namun pada tahun 2023 mengalami kenaikan sebesar 4,3 % yaitu prevalensi stunting menjadi 29%.

Berbeda dari survei, hasil pengukuran statua gizi rutin setiap bulan yang dilihat melalui aplikasi berbasis gizi masyarakat yaitu ePPGBM tahun 2021 13,12%, tahun 2022 12,1% dan ditahun 2023 menjadi 11,6% dengan prevalensi balita yang di ukur status gizinya sebesar 42,6%.

Untuk itu, dr. Bahrani menyebut upaya yang sudah dilakukan Dinkes Kutim dalam berkontribusi di intervensi spesifik penanganan stunting sebagai berikut:

1. Dalam peningkatan pemantauan pertumbuhan guna menghasilkan data yg lebih akurat lagi yaittu Pemenuhan Alat antropometri (alat pengukuran) di seluruh posyandu dan puskesmas pembantu serta puskesmas induk.

2. Peningkatan kapasitas petugas kesehatan terkait pemantauan pertumbuhan, pemberian makan bayi dan anak, konseling menyusui. Serta manajemen terpadu balita sakit dan pelatihan tatalaksana gizi buruk.

3. Peningkatan kapasitas kader juga sudah dilakukan terkait pemantauan pertumbuhan.

4. Pemberian alat USG dari hibah kementrian kesehatan juga dilakukan tindaklanjut dengan melatih dokter puskesmas terkait penggunaan alat USG.

5. Dinas kesehatan juga berupaya mendatangkan dokter spesialis ke Puskesmas untuk mendekatkan pelayanan ke masyarakat secara langsung.

6. Penyedian makanan tambahan serta formula untuk memenuhi kebutuhan sasaran balita yang bermasalah gizi, ibu hamil dengan gangguan gizi kronis dan balita yang mengalami gizi buruk.

7. Pemberian tablet tambah darah di sekolah pada remaja putri serta pengawasan dengan melibatkan lintas sektor terkait. (Adv)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *