Uji Beban Hammer 6 Ton di Proyek Terowongan Samarinda, Rumah Warga Retak
SAMARINDA, INDEKSMEDIA.ID — Proyek pembangunan terowongan penghubung Jalan Sultan Alimuddin dan Jalan Kakap, Kecamatan Samarinda Ilir, terus dikebut oleh pihak kontraktor. Terowongan pertama di Kota Tepian ini diharapkan menjadi solusi jangka panjang untuk mengurai kemacetan lalu lintas di kawasan padat perkotaan.
Pada Rabu (15/10/2025) malam, tim pelaksana proyek melakukan uji daya dukung tiang pondasi atau Pile Dynamic Analyzer (PDA) Test di salah satu titik konstruksi. Pengujian dilakukan sekitar pukul 20.57 hingga 21.00 WITA, menggunakan beban hammer seberat 6 ton yang ditumbuk sebanyak dua kali pada ketinggian 30 dan 40 sentimeter.
“PDA Test ini lazim dilakukan untuk menguji daya dukung pondasi suatu bangunan,” jelas Manajer Pelaksana Proyek, Billy, dalam keterangan resmi Pemkot Samarinda.
Usai pengujian, sejumlah warga di kawasan outlet Jalan Kakap RT 19, Kelurahan Sungai Dama, mendatangi lokasi proyek karena mengira kegiatan tersebut merupakan pemancangan tiang baru. Warga mengaku mendengar suara tumbukan keras dari arah proyek.
Menanggapi hal itu, perangkat kelurahan bersama tim proyek Tunnel Samarinda langsung melakukan kunjungan lapangan (site visit) dan menyampaikan penjelasan kepada warga yang terdampak.
“Kami pastikan kegiatan tadi bukan pekerjaan pemancangan, tetapi pengujian fondasi. Pengujian hanya berlangsung sekitar tiga menit dan sudah selesai,” terang Billy, di sela kegiatan uji pondasi malam itu.
Billy juga menyampaikan permohonan maaf kepada warga atas ketidaknyamanan yang terjadi akibat bunyi tumbukan pada malam hari.
“Kami memahami warga terganggu karena waktunya malam. Kami mohon maaf sebesar-besarnya. Pengujian sudah selesai, jadi tidak ada kegiatan serupa lagi,” ujarnya.
Proyek Tetap Berlanjut
Billy menjelaskan bahwa pengujian PDA Test merupakan bagian penting dalam menjamin kekuatan struktur tanah dan pondasi terowongan. Uji dilakukan pada titik pondasi yang berjarak sekitar 50 meter dari rumah terdekat, dengan durasi singkat untuk meminimalkan dampak lingkungan sekitar.
Ia menegaskan, setelah tahap pengujian selesai, pekerjaan akan berlanjut ke struktur atas, berupa pengecoran dan pembentukan badan terowongan, tanpa lagi menggunakan metode tumbukan yang menghasilkan suara keras.
“Tahap berikutnya fokus pada pekerjaan struktur atas. Tidak ada lagi metode tumbukan. Jadi masyarakat tidak perlu khawatir,” kata Billy.
Pihak proyek, lanjutnya, telah melakukan sosialisasi dan pendataan kondisi rumah warga sejak awal Mei 2025 sebagai langkah antisipasi terhadap potensi dampak konstruksi. Pendataan tersebut dilakukan untuk memastikan keselamatan bangunan di sekitar area kerja.
“Pendataan awal ini penting sebagai dasar jika ada keluhan di kemudian hari. Kami berkomitmen melaksanakan proyek ini dengan memperhatikan keselamatan dan kenyamanan warga,” tutup Billy.



Tinggalkan Balasan