Tanggapi Siswa HIV Tak Diizinkan Sekolah Tatap Muka, Kadisdikbud Kutim : Kami Jaga Agar Tetap Sehat

KUTIM,INDEKSMEDIA.ID – Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kutai Timur (Kutim), Mulyono angkat bicara mengenai siswa SD penderita HIV di Muara Ancalong yang tidak diizinkan sekolah ikut belajar tatap muka.

Siswa itu berinisial SAH (12). Dia didiagnosa HIV setelah melakukan transfusi darah. Transfusi darah dilakukan lantaran anak tersebut menderita anemia aplastik.

Siswa kelas lima SD itu tidak mengikuti pembelajaran tatap muka selama tiga tahun. Selama ini, dia hanya belajar secara daring.

Mulyono menjelaskan, hal itu dilakukan pihak sekolah untuk menjaga SAH tetap dalam kondisi sehat.

“Sebenarnya kami menjaga anak tersebut agar benar-benar sehat dengan meringankan pendidikan dengan cara belajar dari rumah,” ujarnya.

Mulyono juga menegaskan semua anak berhak mendapatkan haknya untuk bersekolah dan menempuh pendidikan secara formal.

“Jadi kami mendengar anak tersebut ingin kembali bersekolah dan memiliki semangat yang tinggi untuk mendapatkan pembelajaran secara langsung di sekolah, sehingga kami mendukungnya,” tambahnya.

Dia juga sepakat penderita HIV harus didukung untuk mendapatkan pendidikan sebagaimana anak-anak pada umumnya.

Diketahui, saat ini telah dilakukan mediasi antara Disdikbud, Dinkes, serta perusahaan tempat orang tua SAH kerja. Untuk bisa bersekolah kembali, masih menunggu surat hasil keputusan dokter. (*)