Tangani Banjir Samarinda, Pemkot Bakal Bangun Kolam Retensi dan Sheet Pile di SKM
SAMARINDA, INDEKSMEDIA.ID – Wali Kota Samarinda, Andi Harun, kembali menyampaikan permintaan maaf atas belum tuntasnya penanganan banjir yang melanda sejumlah kawasan di Kota Tepian pada Rabu (22/10/2025).
“Lebih dari itu, tentu saya harus minta maaf. Lagi-lagi minta maaf atas belum selesainya kegiatan penanggulangan banjir. Kita terus bergerak, terus melakukan kegiatan, dan tidak akan pernah berhenti terhadap prioritas ini,” ujar Andi Harun Jumat (24/10/2025).
Ia menambahkan, seluruh sirkel penanganan banjir diharapkan berjalan sesuai dengan tingkatan masing-masing. Progres penanganan banjir terus dibahas bersama DPRD Samarinda.
Salah satu upaya penting yang tengah disiapkan adalah pembangunan kolam retensi di perbatasan Kukar–Samarinda, tepatnya di belakang Bandar Udara Aji Pangeran Tumenggung Pranoto (APT Pranoto).
“Kutai Kartanegara bersedia membangun kolam retensi di daerah setelah APT Pranoto, atau tepatnya di perbatasan Kukar-Samarinda. APBD-nya masih dalam pembahasan,” katanya.
Pemkab Kutai Kartanegara bersedia mendukung pembangunan kolam tersebut, sementara APBD untuk proyek ini masih dalam pembahasan.
“Kami berharap tetap ada bantuan seperti tahun-tahun sebelumnya. PUPR Provinsi juga selalu hadir setiap tahun dalam kegiatan penanggulangan banjir di Samarinda,” jelasnya.
AH, sapaan akrabnya Andi Harun menjelaskan, pemerintah pusat juga dilibatkan dalam pengendalian banjir.
Salah satu proyek besar yang masih membutuhkan dukungan pendanaan adalah pembangunan sheet pile di Sungai Karang Mumus (SKM) yang diperkirakan menelan biaya sekitar Rp900 miliar.
Selain itu, pemerintah juga mempersiapkan belasan pompa air, rumah pompa, dan beberapa kolam retensi tambahan.
“Semua usulan yang kami ajukan ke Menteri PUPR seratus persen untuk pengendalian banjir. Pemerintah pusat, provinsi, dan kota semua bergerak sesuai kewenangan masing-masing,” tambahnya.
Selain proyek sheet pile di SKM, pemerintah juga mempersiapkan belasan pompa air, rumah pompa, dan kolam retensi tambahan.
Peningkatan kapasitas tampung waduk, seperti Waduk Benanga Lempake yang berada di bawah kewenangan Balai Wilayah Sungai (BWS) Wilayah IV, juga menjadi prioritas.
“Pemerintah pusat melalui BWS Wilayah IV, provinsi, dan kota semua berjalan sesuai kewenangan masing-masing. Kami pastikan tidak ada yang berhenti bekerja,” tegas Andi Harun.
Dengan upaya terpadu ini, Wali Kota berharap pengendalian banjir di Samarinda dapat lebih maksimal, sekaligus memastikan keselamatan dan kenyamanan warga kota.


Tinggalkan Balasan