Tak Ingin Tergesa-gesa, DLH Samarinda Siapkan SDM Unggul dan Prosedur Keselamatan Pengoperasian Insinerator
SAMARINDA, INDEKSMEDIA.ID – Rencana pengoperasian seluruh unit insinerator sampah di Kota Samarinda pada akhir Desember 2025 masih dihadapkan pada sejumlah tahapan penting, khususnya terkait kesiapan sumber daya manusia (SDM) dan aspek keselamatan kerja.
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Samarinda menegaskan, pengoperasian fasilitas tersebut tidak akan dilakukan tergesa-gesa tanpa memastikan seluruh standar keamanan terpenuhi.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala DLH Samarinda, Suwarso, mengungkapkan bahwa meski sebagian besar unit insinerator telah terpasang, proses rekrutmen dan pelatihan operator masih berlangsung.
Pelatihan akan difasilitasi oleh pihak vendor dan mencakup tidak hanya pengoperasian teknis, tetapi juga prosedur keselamatan dan penanganan kondisi darurat.
“Keselamatan pekerja menjadi perhatian utama. Operator harus benar-benar memahami prosedur, mulai dari teknis pembakaran hingga langkah evakuasi jika terjadi keadaan darurat,” ujar Suwarso, Kamis, (18/12/2025).
Dari sisi fisik, progres pemasangan insinerator di beberapa lokasi masih bervariasi. Unit di Polder Air Hitam, Jalan Abdul Wahab Sjahranie (AWS), tercatat paling siap dengan capaian sekitar 95 persen dan direncanakan menjadi lokasi uji coba awal.
Sementara itu, pemasangan di Loa Bahu, Lempake, dan Bukit Pinang masih dalam tahap penyelesaian dan memerlukan pematangan lahan tambahan.
DLH Samarinda juga melakukan penyesuaian lokasi di Kecamatan Loa Janan Ilir. Perubahan ini dilakukan setelah evaluasi teknis menunjukkan lokasi awal berpotensi membahayakan akses kendaraan pengangkut sampah akibat kontur lahan yang terlalu tinggi.
“Penyesuaian ini penting agar operasional nantinya tidak menimbulkan risiko, baik bagi petugas maupun armada pengangkut,” jelas Suwarso.
Terkait dampak lingkungan, DLH memastikan sistem insinerator dilengkapi mekanisme pengolahan uap pembakaran melalui bak air khusus. Sistem ini dirancang untuk menekan potensi pencemaran udara di sekitar lokasi operasional.
Dengan berbagai tahapan yang masih berjalan, DLH Samarinda menegaskan target akhir Desember 2025 tetap menjadi acuan, namun pelaksanaan operasional penuh akan menyesuaikan kesiapan lapangan dan hasil uji coba.



Tinggalkan Balasan