Swarga Bara, Desa Multikultural dengan Potensi Wisata dan Sejarah di Kutai Timur
KUTIM,INDEKSMEDIA.ID – Desa Swarga Bara, yang terletak di Kecamatan Sangatta Utara, merupakan salah satu desa dengan sejarah dan potensi wisata yang menjanjikan.
Pada tahun 1990-an, desa ini dikenal dengan sebutan “Sangatta Baru,” menjadikannya salah satu wilayah yang berperan penting dalam perkembangan awal kota Sangatta.
Salah satu ciri Desa Swarga Bara ada keberadaan Townhall. Pada masa lalu, Townhall menjadi pusat perhatian dan ikon wisata satu-satunya sebelum munculnya destinasi wisata seperti Bukit Pelangi.
Tempat ini dikelola Yayasan Sangatta Baru dan menjadi pusat berkumpulnya masyarakat serta pekerja tambang yang mayoritas mendiami Swarga Bara kala itu.
Tidak hanya berfungsi sebagai tempat pertemuan, Townhall juga menyimpan kenangan sejarah awal berkembangnya Sangatta sebagai pusat kota. Kini, kawasan tersebut tetap menjadi simbol penting dari perjalanan Swarga Bara.
Selain Townhall, Swarga Bara memiliki potensi wisata alam yang luar biasa, yaitu Prevab Mentoko di wilayah Kabo Jaya.
Kawasan ini awalnya dikenal sebagai tempat penelitian orangutan liar. Namun, kini telah berkembang menjadi destinasi ekowisata (ecotourism) yang menarik perhatian wisatawan domestik dan mancanegara.
Di sini, pengunjung dapat menyaksikan langsung kehidupan orangutan di habitat alaminya, menjadikan Prevab Mentoko salah satu daya tarik utama Kutai Timur.
Saat ini, Desa Swarga Bara dipimpin Kepala Desa Wahyuddin Usman, yang memiliki visi menjadikan desa ini berbasis ecowisata mandiri dan sejahtera.
Wahyuddin berkomitmen untuk meningkatkan kemandirian dan kesejahteraan masyarakat melalui pengembangan potensi lokal dan usaha kreatif.
“Swarga Bara adalah representasi Indonesia kecil di Kutai Timur. Keberagaman suku, agama, dan budaya di sini adalah kekayaan yang harus kita jaga sekaligus dorong menjadi modal pengembangan potensi desa,” ungkap Wahyuddin.
Swarga Bara mencerminkan harmoni multikultural yang unik. Desa ini terdiri dari beberapa wilayah seperti Munthe, G House, Panorama, Bukit Batubara, Lembah Batubara, Bumi Etam, dan Kabo Jaya.
Wilayah ini juga menjadi basis sejumlah perusahaan tambang besar seperti PAMA dan KPC Track, yang turut berkontribusi terhadap kehidupan ekonomi desa.
Keberagaman agama di Swarga Bara juga tercermin dalam keberadaan Pura Dharma Prima Jagadnatha untuk umat Hindu, Gereja Oikumene untuk umat Kristen, serta Masjid Panorama yang menjadi pusat ibadah umat Muslim.
Selain potensi wisata alam dan sejarah, Swarga Bara juga dikenal memiliki keunikan kuliner yang tersaji di kawasan Townhall.
Rencana pengembangan wisata kuliner ini diharapkan dapat menarik lebih banyak pengunjung dan menjadi roda penggerak ekonomi masyarakat. (wulan)
Tinggalkan Balasan