INDEKS MEDIA KALTIM

Berita Hari Ini di Kalimantan Timur (Kaltim)


Strategis Parpol Meracik Poros Ketiga di Pilkada Kutim

Poros ketiga bisa menjadi kekuatan penyeimbang yang mampu menantang dominasi petahana di Pilkada Kutai Timur 2024.
Ekha | Jumlah pembaca: 4300 views
Petahana Kutim: Ardiansyah-Kasmidi (pro.kutim)

Pilkada Kutai Timur 2024 menjanjikan pertarungan politik yang seru. Bukit Pelangi nampak mendung di tengah terik. Ada kemungkinan munculnya poros ketiga yang bisa mengubah dinamika politik di pusaran Sangatta.

Partai politik memegang peran strategis dalam menentukan arah kontestasi ini. Khususnya dalam upaya menciptakan poros ketiga yang mampu menantang dominasi petahana, Ardiansyah Sulaiman dan Kasmidi Bullang.

Dominasi Petahana: Ardiansyah dan Kasmidi

Ardiansyah Sulaiman dan Kasmidi Bullang adalah figur sentral dalam peta politik Kutai Timur. Keduanya telah menjabat sebagai Bupati dan Wakil Bupati selama dua periode dan memiliki dukungan yang kuat dari partai-partai besar, yaitu PKS dan Golkar.

Dengan masing-masing mengantongi tujuh kursi di legislatif, mereka hanya membutuhkan dukungan tambahan satu kursi untuk memastikan partisipasi mereka dalam Pilkada 2024.

Kekuatan dominasi ini membuat persaingan menjadi sangat ketat, namun juga membuka peluang bagi terbentuknya poros ketiga yang bisa menjadi penyeimbang kekuatan politik di Kutai Timur.

Potensi Poros Ketiga, Demokrat dan Irwan Fecho

Salah satu partai yang memiliki potensi besar untuk membentuk poros ketiga adalah Partai Demokrat dengan Irwan Fecho sebagai figur sentralnya. Partai Demokrat memiliki enam kursi di parlemen, menjadikannya salah satu kekuatan politik yang signifikan.

Irwan Fecho, sebagai ketua Partai Demokrat Kaltim, memiliki modal politik dan dukungan yang cukup untuk menjadi penantang serius bagi petahana.

Menurut pengamat politik Budiman Chosiah, terbentuknya poros ketiga sangat mungkin terjadi jika Irwan memutuskan untuk maju. Keputusan ini akan sangat mempengaruhi dinamika Pilkada, karena poros ketiga dapat menjadi alternatif bagi pemilih yang mencari perubahan dan keseimbangan dalam pemerintahan.

Pengaruh yang Tidak Bisa Diabaikan

Selain Partai Demokrat, Partai Perindo dengan Mahyunadi sebagai ketua juga memiliki peran penting dalam menciptakan poros ketiga. Meskipun hanya memiliki satu kursi di parlemen, pengaruh Mahyunadi tetap signifikan.

Mantan Ketua DPRD Kutim dan Anggota DPRD Kaltim ini memiliki rekam jejak politik yang kuat dan dikenal sebagai figur yang mampu menarik dukungan luas.

Budiman Chosiah menyarankan bahwa Mahyunadi memiliki peluang besar jika ia memilih untuk menjadi calon wakil bupati. Dengan menjadi wakil dari Ardiansyah atau Kasmidi, Mahyunadi bisa memainkan peran strategis dalam mengamankan dukungan politik dan memperkuat posisi poros ketiga.

Tantangan dalam Menciptakan Poros Ketiga

Menciptakan poros ketiga bukanlah tugas yang mudah. Dibutuhkan strategi yang matang dan koordinasi yang baik antara partai-partai politik. Salah satu tantangan utama adalah menggalang dukungan dari partai-partai kecil dan independen yang mungkin merasa terpinggirkan dalam dominasi dua kandidat utama.

Partai Demokrat dan Perindo perlu membangun koalisi yang solid dengan partai-partai lain dan mengidentifikasi isu-isu kunci yang bisa menarik perhatian pemilih.

Selain itu, mereka harus mampu menawarkan visi dan program yang jelas dan berbeda dari petahana untuk mendapatkan dukungan luas dari masyarakat.

Langkah yang Menentukan

Poros ketiga bisa menjadi kekuatan penyeimbang yang mampu menantang dominasi petahana di Pilkada Kutai Timur 2024. Dengan potensi yang dimiliki Partai Demokrat dan Perindo, serta dukungan dari figur-figur kuat seperti Irwan Fecho dan Mahyunadi, peluang untuk mengubah peta politik sangat terbuka lebar.

Strategi yang matang, koordinasi yang baik, dan kemampuan untuk menawarkan alternatif yang segar dan menarik bagi pemilih akan menjadi kunci sukses poros ketiga. Pilkada Kutim 2024 akan menjadi ajang pertarungan yang ketat dan penuh strategi.

Semua pihak harus siap menghadapi tantangan ini dengan langkah-langkah terbaik untuk meraih dukungan dan memenangkan kontestasi politik yang semakin kompetitif.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini