Soroti Potensi Pariwisata, Arfan Minta Dispar Kutim Lebih Giat Lagi

Kutim — Wakil Ketua DPRD Kabupaten Kutai Timur (Timur) Arfan mengatakan potensi pariwisata yang mencengangkan di wilayah Kutim butuh dimaksimalkan penanganannya.

Karena destinasi wisata di wilayah itu tak banyak ditemui di kawasan lain. Karenanya Arfan meminta agar potensi di sektor pariwisata harus dibincangkan ulang.

Ditambah lagi kata Arfan, infrastruktur pendukung objek wisata di Kutim masih sangat minim. Itulah alasannya, menurut Arfan, tak banyak dikunjungi wisatawan.

Lebih lanjut kata dia, bila objek wisata ini dikelola dengan baik, berpotensi mendongkrak pendapatan asli daerah atau PAD.

“Kutai Timur memiliki destinasi wisata yang luar biasa. Namun, kita terkendala di fasilitas dan infrastruktur. Jika ini dapat dimaksimalkan, tentu akan mendatangkan PAD yang tak sedikit bagi Kutai Timur,” ungkap Arfan.

Politisi NasDem itu pun mengaku untuk bidang tersebur, pihaknya di DPRD komitmen bakal membantu Pemerintah. Karena dengan tindakan sinergi, semua itu akan terselesaikan.

“Utamanya mengenai fasilitasnya. Tentu kami terus mendorong Pemerintah agar membenahi fasilitas destinasi wisata. Jika fasilitasnya sudah baik, wisatawan akan datang sendiri ke Kutim,” tambahnya.

Dinas Pariwisata (Dispar) menurut Arfan juga amat berperan penting meningkatkan jumlah wisatawan. Kata dia, kreativitas dan inovasi dibutuhkan Dispar dalam menarik jumlah pengunjung. Kalau tidak, Kutim akan digeser wilayah lain.

“Sasaran utama Sektor pariwisata adalah PAD. Di sinilah kreativitas Dinas Pariwisata diuji. Mereka harus inovatif, menarik wisatawan dari luar berkunjung. Sebab, jika tidak l, kita kalah dari daerah lain yang lebih kreatif,” tuturnya.

“Pelatihan kepada pelaku pariwisata ini memang baik, tapi yang terpenting dibutuhkan wisatawan adalah fasilitasnya. Jika ini dapat diperbaiki, tentu wisatawan akan datang dengan sendirinya,” tambah Arfan meminta.

Ketua DPD NasDem Kutim itu juga lebih lanjut mengatakan, sudah saatnya sektor pariwisata dikerjakan dengan serius. Karena, pariwisata berpeluang mendatangkan PAD yang tinggi, “Di luar tambang dan kelapa sawit,” katanya.

Lebih jauh kehadiran Infrastruktur penghubung antara daerah luar dengan Kutim juga dianggap penting menurut Arfan. Contohnya bandara dan pelabuhan.

Dengan adanya dua infrastruktur ini, Kutim mampu meningkatkan jumlah turisnya. “Jika ada bandara dan pelabuhan, wisatawan dari luar bisa langsung datang ke Kutim. Ini tentu sangat menguntungkan kita di sektor pariwisata.”

“Kami berharap, sektor pariwisata Kutim dapat hidup, sehingga PAD kita selain tambang dan sawit juga meningkat,” tutup Arfan. (ADV)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *