INDEKS MEDIA KALTIM

Berita Hari Ini di Kalimantan Timur (Kaltim)



Soroti Lonjakan Kasus HIV di Kaltim, Anggota DPRD: Waspada, Sudah Ada di Hadapan Mata

Jibril Daulay Jibril Daulay - 12100 views
Anggota Komisi IV DPRD Kalimantan Timur, Fuad Fakhruddin (dok Setwan Kaltim)

SAMARINDA, INDEKSMEDIA.ID — Anggota Komisi IV DPRD Kalimantan Timur, Fuad Fakhruddin, menyoroti meningkatnya kasus HIV di sejumlah kota besar seperti Samarinda dan Balikpapan. Ia menyebut perkembangan tersebut sudah mengkhawatirkan dan tidak lagi bisa dianggap sebagai persoalan yang jauh dari kehidupan masyarakat.

“Sebenarnya miris ya dengan peningkatan HIV. Ini bukan lagi hal yang jauh, sudah ada di hadapan mata,” ujarnya, Senin (1/12/2025).

Fuad mengatakan penyebaran HIV di Kaltim kini berada pada titik waspada karena menunjukkan pertumbuhan signifikan. Menurutnya, meningkatnya jumlah penderita menjadi alarm bagi pemerintah dan seluruh pemangku kepentingan untuk memperkuat edukasi dan pencegahan.

“Sekarang kita dihadapkan dengan hal itu. Penyebaran di Kaltim cukup besar,” katanya. Ia menambahkan bahwa kondisi tersebut berpotensi menimbulkan kekhawatiran sosial, terutama di kalangan orang tua terkait pergaulan anak-anak. “Ini akibat pergaulan yang tidak terkontrol dan penyimpangan seksual. Kita harus jaga anak-anak kita,” ucapnya.

Sementara itu, Dinas Kesehatan Provinsi Kaltim mencatat 1.018 kasus positif Human Immunodeficiency Virus (HIV) sepanjang tahun 2025. Temuan tersebut tersebar di berbagai daerah, dengan kontribusi tertinggi dari Samarinda, Balikpapan, dan Kutai Kartanegara.

“Di tahun 2025, kita menemukan 1.018 kasus. Mudah-mudahan ini bukan kasus baru, tetapi kasus lama yang baru ditemukan,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kaltim, Jaya Mualimin, saat Peringatan Hari AIDS Internasional di Kantor Gubernur Kaltim, Sabtu.

Jaya menjelaskan bahwa tingginya temuan merupakan hasil dari skrining masif yang dilakukan pemerintah. Ia menegaskan pentingnya membedakan kasus baru dengan kasus lama yang baru terdeteksi. Pemerintah kini menerapkan kebijakan pemeriksaan proaktif, termasuk bagi ibu hamil dan pasangan calon pengantin.

“Langkah jemput bola melalui skrining masif ini bertujuan agar pengidap positif dapat segera diketahui statusnya untuk langsung mendapatkan intervensi pengobatan,” ujarnya.

Menurut Jaya, seluruh pasien yang ditemukan tahun ini telah mendapatkan penanganan medis di fasilitas kesehatan layanan HIV. Ia menekankan pentingnya deteksi dini agar perkembangan virus dapat ditekan melalui terapi antiretroviral. Masyarakat juga diimbau tidak takut memeriksakan diri karena kerahasiaan identitas dijamin pemerintah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini

Maaf Untuk Copy Berita Silahkan Hubungi Redaksi Kami!