INDEKS MEDIA KALTIM

Berita Hari Ini di Kalimantan Timur (Kaltim)



Simpang Gunung Lingai Jadi Titik Macet, Dishub Samarinda Siapkan Strategi Arus Lalu Lintas

Jibril Daulay Jibril Daulay - 5100 views
Kepala Dishub Samarinda, Hotmarulitua Manalu. (Foto : Yah/Indeksmedia.Id)

SAMARINDA, INDEKSMEDIA.ID – Kepadatan lalu lintas di kawasan Simpang Gunung Lingai kembali menjadi sorotan. Lokasi yang dikenal sebagai etalase Kota Samarinda ini kerap menimbulkan kemacetan, terutama pada jam sibuk, sehingga memerlukan strategi pengelolaan arus yang tepat.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Samarinda, Hotmarulitua Manalu, mengatakan bahwa pihaknya tengah merancang sejumlah langkah untuk mengurai kepadatan.

“Simpang itu kan krodit lalu lintas, dan merupakan simpangan etalase dari Kota Samarinda. Jadi, kami memberikan opsi jangka pendek dan jangka panjang,” ujarnya.

Menurut Manalu, penanganan jangka panjang memerlukan proses yang kompleks karena melibatkan perencanaan, pembebasan lahan, dan penyesuaian fungsi jalan.

Jalan PM Noor, misalnya, memiliki status arteri primer dengan lebar ideal mencapai 21 meter sesuai ketentuan Kementerian Perhubungan.

“Status PM Noor sebagai arteri primer, idealnya lebarnya 21 meter. Ini sedang kita kaji lebih lanjut,” jelas Manalu.

Sebagai solusi jangka pendek, Dishub mempertimbangkan penutupan akses langsung ke kawasan Gunung Lingai dan mengarahkan kendaraan melalui jalan perumahan.

Selain itu, pihak Dishub juga menegaskan bahwa penggunaan lampu lalu lintas (APILL) di simpang tersebut tidak efektif karena justru memperlambat arus kendaraan. Sebagai gantinya, barrier sementara telah dipasang dan dianggap cukup efektif.

“Ketika APILL diaktifkan, malah tambah macet. Barrier sudah efektif, dan untuk jangka pendek nanti arus masuk dan keluar Gunung Lingai akan diarahkan berputar,” kata Manalu.

Untuk memudahkan sosialisasi kepada masyarakat, Dishub juga menyiapkan simulasi video animasi yang menggambarkan perubahan arus lalu lintas di kawasan tersebut. Video ini akan menjadi panduan visual bagi warga untuk menyesuaikan diri dengan rekayasa baru.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini

Maaf Untuk Copy Berita Silahkan Hubungi Redaksi Kami!