INDEKS MEDIA KALTIM

Berita Hari Ini di Kalimantan Timur (Kaltim)



Setelah 3 Kali Diusulkan, Soeharto Akhirnya Ditetapkan Jadi Pahlawan Nasional Tahun 2025

Jibril Daulay Jibril Daulay - 10300 views
Presiden ke-2 Republik Indonesia, Soeharto, resmi dianugerahi gelar Pahlawan Nasional oleh Presiden Prabowo Subianto

JAKARTA, INDEKSMEDIA.ID — Penantian panjang selama 15 tahun akhirnya berakhir. Presiden ke-2 Republik Indonesia, Soeharto, resmi dianugerahi gelar Pahlawan Nasional oleh Presiden Prabowo Subianto dalam upacara kenegaraan di Istana Negara, Senin (10/11/2025).

Penganugerahan ini menutup bab panjang proses pengusulan yang telah dilakukan tiga kali sejak 2010, dan sempat mengalami penundaan di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) maupun Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Putri sulung Soeharto, Siti Hardijanti Rukmana (Tutut Soeharto), hadir mewakili keluarga besar Cendana untuk menerima anugerah tersebut, didampingi oleh Bambang Trihatmodjo.

“(Presiden Soeharto) termasuk dalam sepuluh tokoh yang ditetapkan tahun ini. Semua tokoh yang dianugerahi gelar pahlawan telah memiliki jasa luar biasa bagi bangsa dan negara,” ujar Prasetyo, staf Presiden Prabowo, di Jakarta, Minggu (9/11/2025).

Nama Soeharto pertama kali masuk dalam pembahasan Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan (GTK) pada tahun 2010, namun pembahasan itu ditunda karena dianggap perlu “pengendapan.”

Usulan kembali diajukan pada era Presiden Jokowi, namun belum menemui keputusan. Baru pada 2025, di bawah pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, pengusulan ketiga akhirnya disetujui dan ditetapkan melalui Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 116/TK/Tahun 2025.

Ketua Dewan GTK, Menteri Kebudayaan Fadli Zon, menjelaskan bahwa proses penetapan gelar dilakukan secara berlapis, dimulai dari tingkat kabupaten hingga pusat, dengan melibatkan tim peneliti dan pakar sejarah.

“Proses pengusulan pahlawan nasional dimulai dari bawah — dari masyarakat, kabupaten, kota — kemudian melalui tim ahli dan peneliti sejarah. Baru setelah itu dinilai oleh Dewan Gelar,” ujar Fadli Zon, di Istana Kepresidenan, Rabu (5/11/2025).

Salah satu dasar utama pemberian gelar Pahlawan Nasional kepada Soeharto adalah perannya dalam Serangan Umum 1 Maret 1949 di Yogyakarta, sebuah peristiwa yang menjadi titik balik perjuangan Indonesia mempertahankan kemerdekaan.

“Serangan Umum 1 Maret menjadi tonggak penting karena membuktikan kepada dunia bahwa Republik Indonesia masih ada. Saat itu Belanda menyatakan Republik telah hilang, tapi serangan itu membalik pandangan dunia,” terang Fadli.

Selain kiprahnya dalam perjuangan bersenjata, pertimbangan juga diberikan atas kontribusi Soeharto dalam stabilitas politik dan pembangunan ekonomi nasional pada masa awal Orde Baru, meskipun periode kekuasaannya juga dikenal sarat kontroversi.

10 Tokoh Ditetapkan Tahun Ini

Bersama Soeharto, terdapat sembilan tokoh lain yang turut menerima gelar Pahlawan Nasional 2025, di antaranya K.H. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) – Presiden ke-4 RI, tokoh pluralisme dan demokrasi. Marsinah – aktivis buruh perempuan yang menjadi simbol perjuangan hak pekerja.

Beberapa tokoh daerah dan pejuang kemerdekaan lainnya yang dinilai berjasa besar bagi NKRI.

“Ini bukan hanya tentang penghargaan terhadap satu tokoh, tetapi pengakuan atas bagian penting dari perjalanan sejarah bangsa,” ujar Fadli Zon menegaskan.

Daftar Pahlawan Nasional tahun 2025

  1.  Almarhum K.H. Abdurrahman Wahid (Bidang Perjuangan Politik dan Pendidikan Islam)
  2.  Almarhum Jenderal Besar TNI H. M. Soeharto (Bidang Perjuangan Bersenjata dan Politik)
  3.  Almarhumah Marsinah (Bidang Perjuangan Sosial dan Kemanusiaan)
  4.  Almarhum Prof. Dr. Mochtar Kusumaatmadja (Bidang Perjuangan Hukum dan Politik)
  5.  Almarhumah Hajjah Rahmah El Yunusiyyah (Bidang Perjuangan Pendidikan Islam)
  6.  Almarhum Jenderal TNI (Purn) Sarwo Edhie Wibowo (Bidang Perjuangan Bersenjata)
  7.  Almarhum Sultan Muhammad Salahuddin (Bidang Perjuangan Pendidikan dan Diplomasi)
  8.  Almarhum Syaikhona Muhammad Kholil (Bidang Perjuangan Pendidikan Islam)
  9.  Almarhum Tuan Rondahaim Saragih (Bidang Perjuangan Bersenjata)
  10.  Almarhum Zainal Abidin Syah (Bidang Perjuangan Politik dan Diplomasi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini

Maaf Untuk Copy Berita Silahkan Hubungi Redaksi Kami!