Semua Korban Tenggelam di Bendungan Benanga Ditemukan, Jasad Bocah Kedua Dievakuasi 1 KM dari Lokasi Awal
SAMARINDA, INDEKSMEDIA.ID — Setelah dua hari pencarian intensif, Tim SAR gabungan akhirnya menemukan dua bocah yang tenggelam di Bendungan Benanga, Kelurahan Lempake, Kecamatan Samarinda Utara, Kota Samarinda.
Keduanya ditemukan dalam kondisi meninggal dunia, menandai berakhirnya operasi pencarian yang dilakukan sejak Minggu (26/10/2025).
Korban masing-masing bernama Ahmad Nurrahman (12) dan Wahyu (13), warga Samarinda Utara. Keduanya dilaporkan tenggelam saat berenang bersama tiga teman lainnya di aliran sungai bendungan tersebut.
Koordinator Pos SAR Samarinda Mardi Sianturi mengatakan, korban pertama atas nama Ahmad Nurrahman ditemukan pada Senin (27/10/2025) sekitar pukul 17.45 WITA, atau sekitar 600 meter dari lokasi awal kejadian.
“Korban pertama ditemukan setelah pencarian intens yang dilakukan hingga sore hari di sekitar aliran sungai,” ujar Mardi, Senin malam.
Korban segera dievakuasi ke daratan oleh tim SAR gabungan menggunakan perahu karet (rubber boat), sebelum diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan.
Pencarian terhadap korban kedua, Wahyu (13), dilanjutkan pada pada Selasa (28/10/2025) pukul 13.35 WITA, tim menemukan jasad korban di kawasan Muang Ilir, sekitar 1 kilometer dari titik awal korban dilaporkan tenggelam.
“Korban kedua ditemukan setelah dilakukan penyisiran lanjutan ke arah hilir sungai,” jelas Mardi.
Setelah dievakuasi, korban langsung dibawa menggunakan ambulans menuju rumah duka untuk diserahkan kepada keluarga.
Berdasarkan keterangan yang dihimpun, peristiwa nahas itu terjadi saat lima anak bermain dan berenang di tepian aliran Bendungan Benanga pada Minggu sore.
Saat asyik bermain, Ahmad Nurrahman tiba-tiba tenggelam karena terbawa arus deras. Melihat temannya kesulitan, Wahyu spontan berusaha menolong, namun justru ikut terseret arus kuat dan tenggelam.
“Warga sempat mencoba menolong, tetapi arus terlalu kuat dan korban sudah tidak terlihat lagi,” kata Mardi.
Tiga teman lainnya berhasil menyelamatkan diri dan kemudian melaporkan kejadian tersebut kepada warga sekitar, yang langsung menghubungi petugas SAR.
Operasi pencarian dilakukan oleh tim gabungan dari berbagai instansi, meliputi Basarnas Pos SAR Samarinda, BPBD Kota Samarinda, Satpolair Polresta Samarinda, relawan, dan masyarakat setempat.
Pencarian dibagi ke dalam beberapa sektor dengan radius hingga 1,5 kilometer dari lokasi awal tenggelam.
Peralatan yang digunakan meliputi rubber boat, peralatan selam, alat deteksi permukaan air, serta peralatan komunikasi dan medis.
Cuaca cerah mendukung proses pencarian, namun arus sungai yang kuat menjadi tantangan utama di lapangan.
Dengan ditemukannya kedua korban, operasi pencarian resmi dihentikan pada Selasa (28/10/2025) sore.



Tinggalkan Balasan