Semester Pertama, Investasi di Kutai Timur Capai 45 Persen dari Target

Headline13500 views

KUTIM, INDEKSMEDIA.ID – Kabupaten Kutai Timur yang memiliki 18 kecamatan dan 139 desa mendapat target dari Pemerintah Pusat bahwa investasi di daerah Kutim tahun 2023 mencapai Rp 13,01 triliun.

Kutai Timur yang memiliki sumber daya alam yang cukup melimpah, menjadi sasaran para investor untuk berinvestasi, seperti bidang pertambangan, perkebunan sawit, pertanian, perbankan.

Oleh sebab itu, Pemerintah Pusat memberikan target investasi Pada Kutai Timur pada tahun 2023 ini mencapai Rp 13,01 triliun.

“Nah sampai dengan semester 1, realisasinya baru mencapai Rp 5,9 triliun, baru mencapai 45 persen,” ungkap Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kutim, Teguh B. Santoso.

Dia melanjutkan untuk pencapaian realisasi investasi secara keseluruhan dalam satu tahun dapat dilihat setelah laporan pertanggungjawaban APBD 2023 di akhir tahun.

Selain itu, pencapaian realisasi investasi biasanya rilis setiap triwulan, untuk triwulan ketiga pihaknya belum menerima rilis dari provinsi.

“Harusnya sudah terbit, biasanya tanggal 10 di triwulan berikutnya, nah sampai sekarang belum kami dapatkan rilisnya,” terangnya.

Namun, jika melihat tren realisasi dari tahun-tahun sebelumnya, misalnya dari tahun 2021 realisasi investasi di Kutai Timur mencapai Rp 8 triliun padahal targetnya Rp 3,2 triliun.

Artinya di tahun 2021 realisasi investasi di tahun 2021 mencapai 250 persen.

Sedangkan di tahun 2022, target investasi Nasional untuk Kutai Timur sebesar Rp 8 triliun, namun realisasinya bisa mencapai Rp 12,48 triliun.

“Kalau melihat tren itu kami (Pemkab Kutim) mudah-mudahan target tahun ini Rp 13,01 triliun bisa kita capai,” ucapnya optimis.

Adapun jumlah perusahaan yang berinvestasi di Kutai Timur, ia tidak menjawab sebab sangat banyak sehingga tidak dapat diingat.

Sebab untuk wilayah Kecamatan Sangatta Selatan saja jika dicetak dalam bentuk lembaran mencapai 269 lembar dan itu saja untuk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

“Kalau dijumlah, siapa saja yang investasi sangat banyak,” pungkasnya. (adv/hlm)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *