Satpol PP Samarinda Tegaskan Larangan Berjualan di Polder Air Hitam, Penataan UMKM Lebih Tertib
SAMARINDA, INDEKSMEDIA.ID — Aktivitas jualan di kawasan Polder Air Hitam kembali menjadi sorotan Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda. Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Samarinda, Anis Siswantini menegaskan, kawasan tersebut merupakan fasilitas umum (fasum) yang tidak diperbolehkan untuk kegiatan berjualan, termasuk lapak pedagang kopi yang kini marak beroperasi setiap sore hingga malam.
“Untuk jualan itu nggak boleh, itu dari dulu sebetulnya nggak boleh. Karena itu fasum, ruang publik yang memang disediakan untuk warga bersantai, bukan tempat usaha,” tegas Anis Jumat (10/10/2025).
Anis menyebut pihaknya sudah berulang kali melakukan penertiban dan memberikan teguran kepada para pedagang yang berjualan di area tersebut.
Bahkan, anggota Satpol PP yang bertugas di lokasi juga telah menegur para pelaku usaha, namun banyak yang masih membandel.
“Sebetulnya sudah lama kami tegur. Tapi ya itu, kadang mereka masih saja kembali. Kalau nanti ada giat malam, ya terpaksa kami tertibkan lagi,” ujarnya.
Meski demikian, Anis mengaku memahami bahwa sebagian pedagang di kawasan itu adalah pelaku usaha kecil menengah (UKM) yang menggantungkan penghidupan dari berjualan kopi dan makanan ringan.
Karena itu, ia berharap ada solusi bersama Organisasi Perangkat Daerah (OPD) agar kawasan tersebut bisa ditata tanpa mengorbankan aspek ekonomi warga.
“Saya tuh berharap ada kolaborasi dengan perangkat daerah terkait. Kalau bisa dikelola dengan baik untuk UKM, tapi kebersihannya dijaga. Sayangnya, begitu dikasih kesempatan, banyak yang melanggar. Lama-lama jadi permanen, bahkan ada yang menempati area itu,” kata Anis.
Ia juga menyoroti kurangnya penerangan di kawasan Polder Air Hitam yang berpotensi menimbulkan gangguan keamanan dan ketertiban.
Menurutnya, penanganan masalah ini perlu kerja sama lintas sektor agar kawasan tersebut tetap menjadi ruang publik yang aman dan nyaman.
“Penerangannya kan juga nggak ada di situ. Mungkin nanti bisa dikoordinasikan dengan LPJU. Kami juga sering menertibkan anak-anak sekolah yang nongkrong malam-malam di sana,” ujarnya.
Anis menegaskan, Satpol PP bukan hanya bertugas menertibkan, tapi juga berupaya mencari solusi bersama agar kebijakan yang diterapkan bisa berjalan humanis.
“Kami ini hanya menjalankan tupoksi penertiban. Wali kota juga sudah sampaikan, harus ada solusi bersama antar-OPD. Jadi Satpol PP bukan hanya menertibkan, tapi bagian dari upaya menjaga ketertiban kota,” pungkasnya. (Yah)



Tinggalkan Balasan