INDEKS MEDIA KALTIM

Berita Hari Ini di Kalimantan Timur (Kaltim)


Risiko Kesehatan yang Timbul Akibat Berendam di Air Hangat yang Tidak Tepat

Berendam di air hangat yang tidak tepat dapat menyebabkan risiko kesehatan serius seperti dehidrasi, luka bakar, dan bahkan memperburuk kondisi medis yang ada.
Ekha | Jumlah pembaca: 2500 views
Resiko Berendam Air Hangat

Berendam air hangat merupakan salah satu bentuk relaksasi dan terapi yang aman dan bermanfaat. Namun, jika pelaksanaannya tidak benar, aktivitas ini bisa menimbulkan berbagai risiko kesehatan yang berpotensi serius.

Artikel ini akan membahas risiko-risiko kesehatan yang dapat muncul akibat berendam air hangat yang tidak tepat, serta langkah-langkah pencegahan untuk menghindarinya.

1. Dehidrasi

Salah satu risiko utama berendam air hangat, terutama jika pelaksanannnya dalam waktu yang lama, adalah dehidrasi. Ketika Anda berendam air hangat, tubuh akan mengeluarkan lebih banyak keringat sebagai upaya untuk mendinginkan tubuh. Kehilangan cairan tubuh yang berlebihan tanpa rehidrasi yang cukup dapat menyebabkan dehidrasi.

Dehidrasi bisa menyebabkan gejala seperti pusing, sakit kepala, mulut kering, dan kelelahan. Dalam kasus yang lebih parah, dehidrasi dapat menyebabkan penurunan tekanan darah yang drastis, mengakibatkan pingsan atau bahkan syok.

Menurut Mayo Clinic, untuk mencegah dehidrasi, pastikan Anda minum air sebelum, selama, dan setelah berendam, terutama jika Anda merasakan tanda-tanda awal dehidrasi.

2. Hipotensi (Penurunan Tekanan Darah)

Air hangat menyebabkan pembuluh darah melebar (vasodilatasi), yang pada gilirannya dapat menurunkan tekanan darah.

Meskipun ini mungkin bermanfaat bagi sebagian orang, terutama mereka yang memiliki tekanan darah tinggi, hal ini bisa berbahaya bagi mereka yang sudah memiliki tekanan darah rendah (hipotensi).

Penurunan tekanan darah yang terlalu drastis dapat menyebabkan pusing, mual, lemas, atau bahkan pingsan. Jika Anda berdiri terlalu cepat setelah berendam, risiko pingsan meningkat karena darah mungkin tidak cukup cepat kembali ke otak.

Oleh karena itu, jika Anda memiliki riwayat tekanan darah rendah, penting untuk berhati-hati. Berdirilah perlahan-lahan dan pastikan untuk beristirahat sejenak sebelum melanjutkan aktivitas.

3. Luka Bakar pada Kulit

Suhu air yang terlalu panas dapat menyebabkan luka bakar pada kulit, terutama jika Anda memiliki kulit yang sensitif atau jika berendam terlalu lama. Luka bakar ini bisa berkisar dari luka bakar ringan (derajat satu) hingga lebih parah yang memerlukan perawatan medis.

Menurut American Burn Association, luka bakar akibat air panas bisa terjadi dalam hitungan detik jika suhu air mencapai 49°C atau lebih. Oleh karena itu, sangat penting untuk memastikan suhu air berada pada tingkat yang aman, yaitu sekitar 37-40°C, sebelum Anda mulai berendam. Jika kulit Anda mulai terasa terbakar atau iritasi, segera keluar dari air dan bilas dengan air dingin.

4. Infeksi Kulit dan Saluran Kemih

Berendam pada air yang tidak bersih atau tercemar dapat meningkatkan risiko infeksi kulit, seperti dermatitis, folikulitis, atau infeksi jamur. Air yang kotor atau terkontaminasi dengan bakteri dan jamur dapat dengan mudah menembus kulit yang teriritasi atau luka, menyebabkan infeksi yang bisa memerlukan perawatan medis.

Selain itu, berendam dalam air yang tercemar juga dapat meningkatkan risiko infeksi saluran kemih (ISK), terutama pada wanita.

Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), bakteri dapat masuk ke saluran kemih selama berendam, terutama jika air tidak bersih. Untuk menghindari risiko ini, pastikan penggunaan air dari bak mandi atau kolam berendam dalam keadaan higienis.

5. Panas Berlebih (Hyperthermia)

Hyperthermia adalah kondisi tubuh menjadi terlalu panas akibat paparan panas eksternal yang berlebihan, seperti berendam air hangat terlalu lama atau dalam suhu air yang terlalu tinggi. Kondisi ini bisa sangat berbahaya, terutama jika penanganannya terlambat.

Gejala hyperthermia termasuk mual, pusing, lemas, kram otot, dan bahkan kehilangan kesadaran. Dalam kasus yang parah, hyperthermia bisa menyebabkan kerusakan organ atau bahkan kematian.

Menurut National Institutes of Health (NIH), untuk mencegah hyperthermia, batasi waktu berendam dan pastikan suhu air tidak terlalu panas. Jika Anda mulai merasa terlalu panas atau tidak nyaman, segera keluar dari air dan stabilkan tubuh Anda.

6. Memperburuk Kondisi Kesehatan yang Ada

Berendam air hangat dapat memperburuk kondisi kesehatan tertentu, terutama jika tidak dilakukan dengan hati-hati. Misalnya, bagi penderita diabetes, air hangat bisa memperlambat aliran darah ke kaki, yang dapat memperburuk masalah sirkulasi yang sering dialami oleh penderita diabetes. Hal ini bisa meningkatkan risiko luka pada kaki yang sulit sembuh atau bahkan ulkus.

Bagi penderita penyakit jantung, berendam air hangat bisa memberikan tekanan tambahan pada jantung, meningkatkan risiko serangan jantung atau stroke.

Menurut American Heart Association, penting bagi mereka yang memiliki kondisi kesehatan seperti ini untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum berendam air hangat, terutama jika berencana melakukannya secara rutin.

7. Iritasi pada Kulit Sensitif atau Luka

Berendam air hangat, terutama jika menggunakan produk seperti garam mandi atau minyak esensial, bisa menyebabkan iritasi pada kulit yang sensitif atau luka terbuka. Air hangat dapat membuka pori-pori kulit, membuat kulit lebih rentan terhadap iritasi atau reaksi alergi terhadap bahan kimia tertentu.

Jika Anda memiliki kulit sensitif atau sedang mengalami luka, sebaiknya hindari produk-produk yang berpotensi menyebabkan iritasi dan pastikan air tidak terlalu panas.

Menurut Dermatology Times, jika Anda mengalami iritasi kulit setelah berendam, segera bilas dengan air dingin dan oleskan pelembap yang lembut untuk membantu menenangkan kulit.

8. Masalah Pernapasan

Uap dari air hangat dapat menyebabkan masalah pernapasan, terutama pada individu dengan kondisi seperti asma atau bronkitis. Uap yang terperangkap pada ruangan yang tidak memiliki ventilasi yang baik bisa memperburuk gejala asma, menyebabkan batuk, sesak napas, atau bahkan serangan asma.

Jika Anda memiliki kondisi pernapasan, pastikan ruangan tempat Anda berendam memiliki ventilasi yang baik untuk mencegah penumpukan uap yang berlebihan.

American Lung Association merekomendasikan untuk selalu membuka jendela atau menggunakan kipas ventilasi saat berendam air hangat, terutama dalam kamar mandi yang kecil atau tidak memiliki ventilasi alami.

Berendam air hangat menawarkan banyak manfaat kesehatan, tetapi melakukannya dengan tidak tepat bisa menimbulkan berbagai risiko kesehatan yang serius. Dehidrasi, hipotensi, luka bakar, infeksi kulit, hyperthermia, dan memperburuk kondisi kesehatan yang sudah ada adalah beberapa contoh risiko yang harus diwaspadai.

Untuk menghindari risiko-risiko ini, penting untuk selalu berhati-hati dalam mengatur suhu air, durasi berendam, serta memastikan kebersihan air dan lingkungan sekitar.

Jika Anda memiliki kondisi kesehatan tertentu atau merasa tidak yakin tentang keamanan berendam air hangat, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu. Dengan demikian, Anda dapat menikmati manfaat berendam air hangat dengan aman dan meminimalkan risiko yang mungkin timbul.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini