INDEKS MEDIA KALTIM

Berita Hari Ini di Kalimantan Timur (Kaltim)



Revitalisasi Skala Besar Pasar Segiri Butuh Rp257 Miliar, Pemkot Samarinda Siapkan Skema Efisiensi

Jibril Daulay Jibril Daulay - 5300 views
Suasana Pasar Segiri Samarinda. (Foto: Yah/Indeksmedia.Id)

SAMARINDA, INDEKSMEDIA.ID – Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda mulai mematangkan rencana revitalisasi Pasar Segiri, pasar tradisional terbesar di Kalimantan Timur. Proyek penataan skala besar ini diperkirakan membutuhkan anggaran sekitar Rp257 miliar, namun pemerintah berupaya mencari skema pembiayaan yang efisien agar tidak membebani keuangan daerah.

Asisten II Sekretariat Daerah Kota Samarinda, Marnabas Patiroy, mengatakan bahwa angka Rp257 miliar masih bersifat estimasi awal berdasarkan rancangan konsultan perencana.

Ia menyebut, Pemkot tetap membuka kemungkinan untuk menekan biaya hingga kisaran Rp200 miliar jika hasil evaluasi memungkinkan.

“Kami realistis saja. Kalau bisa lebih efisien di kisaran Rp200 miliar, itu sudah cukup,” ujar Marnabas saat dikonfirmasi Jumat (24/10/2025).

Menurutnya, penghematan anggaran dapat dilakukan tanpa mengurangi kualitas bangunan maupun fungsinya. Proyek ini akan diarahkan untuk menciptakan pasar yang tertata, aman, dan nyaman bagi pedagang maupun pembeli, sekaligus mempertahankan peran vital Pasar Segiri sebagai pusat distribusi bahan pokok di Kaltim.

“Sekarang tinggal penyempurnaan. Rencananya, bangunan akan dibuat dua lantai menyesuaikan dengan karakter perdagangan di sana,” jelasnya.

Marnabas menjelaskan, sebagian besar pedagang di Pasar Segiri menjual bahan pangan seperti beras, cabai, bawang merah, dan kebutuhan dapur lainnya. Karena itu, desain dua lantai dianggap paling tepat agar mobilitas barang tetap lancar.

“Barang-barang berat tidak mungkin dinaikkan ke lantai dua. Jadi konsep dua lantai ini sudah paling pas agar aktivitas jual beli tetap lancar,” tambahnya.

Selain soal anggaran, Pemkot juga menekankan pentingnya pendataan pedagang secara akurat sebelum proyek dimulai. Langkah ini bertujuan untuk menghindari tumpang tindih data kios dan sengketa kepemilikan seperti yang pernah terjadi sebelumnya.

“Semua pedagang harus terdaftar dengan jelas setiap blok, lapak, dan nomor kios akan kita petakan. Kami punya data lengkap sebagai acuan,” tegas Marnabas.

Sementara itu, pemerintah juga tengah menyiapkan lokasi relokasi sementara selama proses pembangunan berlangsung.

Salah satu opsi yang sedang dikaji adalah area eks Bandara Temindung, yang dinilai cukup luas dan mudah diakses oleh pedagang maupun pembeli.

“Kalau disetujui, tempat itu bisa dipakai sementara selama pembangunan berjalan,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini

Maaf Untuk Copy Berita Silahkan Hubungi Redaksi Kami!