Retak di Oprit Flyover Juanda, PUPR Tegaskan Struktur Utama Tetap Aman dan Stabil
SAMARINDA, INDEKSMEDIA.ID – Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda bergerak cepat menindaklanjuti temuan kerusakan pada oprit Flyover Juanda. Melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), tim teknis langsung turun ke lapangan melakukan pemeriksaan dan pembongkaran terbatas untuk memastikan keamanan struktur flyover tetap terjaga.
Kepala UPTD Pemeliharaan Jalan dan Jembatan DPUPR Samarinda, Hendra Gunawan, mengatakan pembongkaran dilakukan untuk mengetahui tingkat kerusakan dan menentukan langkah penanganan yang tepat.
“Progresnya masih tahap pembongkaran. Dimulai sejak Selasa (14/10). Kami ingin melihat apakah perlu penanganan yang lebih kompleks pada bagian oprit,” ujarnya, Jumat (17/10/2025).
Ia menjelaskan, pemeriksaan awal menunjukkan kerusakan diduga disebabkan oleh konsolidasi tanah urugan di bawah oprit yang mengalami penurunan. Meski begitu, Hendra memastikan kondisi struktur utama flyover tetap aman digunakan.
“Opritnya masih aman. Yang kami bongkar hanya segmen paling parah untuk melihat kondisi bawah dan memastikan tidak ada masalah lain selain penurunan tanah,” jelasnya.
Langkah pembongkaran, kata Hendra, dilakukan secara terbatas pada titik retak yang paling terlihat. Setelah proses ini selesai, tim akan melakukan asesmen teknis lanjutan untuk menentukan metode perbaikan yang paling efisien.
“Estimasi pembongkaran sekitar tiga hari. Setelah itu kami tentukan apakah perlu tindakan tambahan,” ujarnya.
Hendra menegaskan, bagian yang mengalami kerusakan hanya dinding penutup oprit, bukan struktur penahan utama.
“Dinding itu hanya penutup, bukan bagian yang menahan beban struktur. Jadi nanti kemungkinan yang kita perbaiki adalah dinding penutup yang retak,” terangnya.
Meski ada kegiatan pembongkaran, arus lalu lintas di atas flyover tetap dibuka normal tanpa pengalihan jalur.
“Aman dilintasi karena pembongkaran hanya per segmen kecil. Belum ada rencana pengalihan arus,” tegasnya.
DPUPR menargetkan pemeriksaan dan asesmen bisa diselesaikan dalam waktu dekat agar proses perbaikan segera dimulai.
“Kami pastikan, ini bukan kerusakan struktural. Tapi langkah pengecekan penting dilakukan agar tidak berkembang menjadi masalah besar,” pungkas Hendra.



Tinggalkan Balasan