Program Disdikbud Kutim Bidang Kebudayaan 2026 : Buku Sejarah, Revitalisasi Museum, dan Gedung Kesenian
KUTIM,INDEKSMEDIA.ID – Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Kutim) mmeberikan perhatian di sektor kebudayaan.
Itu setelah Bupati Kutai Timur, H. Ardiansyah Sulaiman menginstruksikan penggalian sejarah lokal secara komprehensif.
Disdikbud Kutim menindaklanjuti arahan tersebut dengan berbagai rencana yang akan bergulir mulai tahun depan.
Kepala Bidang Kebudayaan Disdikbud Kutim, Padliansyah, menjelaskan mendokumentasikan sejarah daerah merupakan prioritas yang dikejar melalui penerbitan dua buku.
“Tahun depan ada dua buku yang kami anggarkan. Sejarah kebudayaan Islam di Kutai Timur dan kedua perkembangan sejarah budaya yang ada di Kutai Timur,” katanya, Jumat (14/11/2025) malam.
Selain dokumentasi, pembangunan infrastruktur budaya seperti gedung kesenian kini memasuki tahap komunikasi dengan pemerintah pusat.
Daerah hanya perlu menyiapkan lahan agar kementerian dapat menindaklanjutinya.
“Gedung kesenian itu sudah kami konsultasikan ke kementerian. Kalau kementerian yang penting siapkan lahan dan sebagainya, lalu mereka tindaklanjuti,” ujar Padliansyah.
Untuk museum, rencana pembangunannya memang sempat ditahan tahun ini akibat efisiensi anggaran.
Tetapi pemerintah telah memastikan alokasi anggaran Rp 2,5 miliar untuk memulai kembali proses tersebut pada tahun depan.
“Tahun depan ini sudah kami masukkan anggaran museum sebesar Rp 2,5 miliar. Insya Allah tahun depan sudah tidak terpending lagi,” tegasnya.
Disdikbud Kutim sempat konsultasi ke kementerian untuk dibangunkan museum, namun rupanya, kementrian tidak menyediakan pendanaan pembangunan museum baru. Yang tersedia hanya dana revitalisasi bagi museum terdaftar.
“Kita juga konsultasi ke kementerian untuk dibangunkan museum, ternyata tidak ada anggaran untuk pembangunan museum baru, yang ada dana DAK untuk revitalisasi. Untuk itu kami didorong untuk didaftarkan museum yang ada, semoga awal Januari sudah ada penamaan museum dan kita akan mengaktifkan kembali yang ada di galeri,” jelasnya.
Program ini memperlihatkan komitmen pemerintah Kutai Timur dalam merawat warisan budaya sebagai bagian dari identitas daerah, sekaligus memastikan generasi mendatang dapat mengenal sejarahnya melalui fasilitas dan literatur yang lebih lengkap. (adv)



Tinggalkan Balasan