Produk UMKM Kutim Mendunia, Frutiboks Sukses Tembus Pasar Internasional

KUTIM,INDEKSMEDIA.ID – Kaliorang, merupakan kecamatan yang terletak di Kabupaten Kutai Timur (Kutim). Tak hanya terkenal dengan potensi pantainya, tetapi juga dengan sektor pertanian, terutama pisang.

Di tengah potensi ini, Yunita, seorang pelaku UMKM, telah berhasil mengembangkan produk olahan pisang yang mendunia. Produk yang dikenal dengan nama Frutiboks kini telah menembus pasar internasional.

Frutiboks, yang merupakan produk olahan pisang sehat tanpa kandungan minyak, awalnya hanya sebuah usaha kecil yang belum dikenal luas oleh masyarakat.

Namun, pada tahun 2022, setelah mendapatkan pendampingan, Yunita bersama tim berhasil menciptakan inovasi baru yang kini dikenal luas sebagai produk unggulan.

“Dulu produk kami masih biasa saja, tetapi dengan pendampingan, kami dapat menciptakan produk yang lebih inovatif dan sehat. Alhamdulillah, sekarang Frutiboks sudah bisa diterima di pasar internasional,” ujar Yunita dalam wawancara.

Frutiboks kini bukan hanya dinikmati masyarakat lokal, tetapi juga telah berhasil diekspor ke berbagai negara seperti Belgia, Singapura, dan Selandia Baru.

Dengan penambahan mesin baru, omset bulanan Frutiboks kini menembus angka lebih dari Rp 100 juta. Bahkan, produk ini kini memiliki 12 karyawan yang bekerja sama dengan Yunita.

Proses pembuatan Frutiboks dimulai dari pemilihan bahan baku pisang yang berasal langsung dari kebun masyarakat Kaliorang. Pisang-pisang tersebut disortir dan dipotong sebelum dimasukkan ke dalam freezer selama lima jam.

Setelah itu, pisang-pisang tersebut diproses selama 27 jam dalam mesin pengolahan khusus untuk menghasilkan Frutiboks yang siap untuk dijual dan diekspor.

Pendampingan yang diberikan Mutigo, melalui kerjasama dengan PT Indexim Coalindo, serta kolaborasi dengan pemerintah setempat, menjadi salah satu kunci kesuksesan Frutiboks dalam menembus pasar global. Yunita berharap, kedepannya, produk lokal ini bisa semakin berkembang dan membuka lebih banyak peluang kerja bagi masyarakat Kaliorang.

“Harapan kami adalah produk lokal ini bisa semakin maju, dan dengan bahan baku dari masyarakat Kaliorang, kami dapat terus berkembang serta menambah lapangan pekerjaan untuk mereka,” tutup Yunita. (wulan)