Porprov Kaltim 2026 Terancam Ditunda, Dispora Ungkap Dampak dan Langkah Antisipasi

SAMARINDA, INDEKSMEDIA.ID — Wacana penundaan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Kaltim 2026 memunculkan kekhawatiran baru terkait keberlanjutan pembinaan atlet daerah. Sejumlah pihak menilai, jika agenda tersebut mundur, maka proses seleksi dan pematangan atlet menuju Pekan Olahraga Nasional (PON) 2028 ikut terganggu.

Usulan penundaan sebelumnya berkembang karena penyesuaian anggaran dan pemangkasan dana hibah olahraga di beberapa kabupaten/kota. Namun bagi pelaku olahraga, persoalan paling krusial bukan hanya soal anggaran, melainkan terputusnya siklus pembinaan prestasi.

Plt Kepala Dispora Kaltim, Muhammad Faisal, menegaskan bahwa Porprov 2026 merupakan tahapan penting dalam mempersiapkan kontingen Kaltim menghadapi kualifikasi Pra-PON 2027 dan PON 2028.

“Target kita jelas, Kaltim harus siap masuk ke Pra-PON 2027. Tanpa Porprov, kita kehilangan ajang seleksi resmi. Itu berbahaya untuk pembinaan atlet,” tegas Faisal saat ditemui Selasa (9/12/2025).

Ia menilai, penundaan Porprov tidak hanya berdampak pada agenda daerah, tetapi juga mengganggu mekanisme seleksi cabang olahraga (cabor) yang membutuhkan proses berjenjang.

Menurut Faisal, keterlambatan jadwal Porprov dapat membuat atlet kehilangan kesempatan unjuk kemampuan karena tidak ada kompetisi besar di tingkat provinsi yang bisa menjadi tolok ukur.

“Kalau ritme kompetisi hilang, performa atlet bisa turun. Padahal kepala daerah menargetkan Kaltim minimal masuk tiga besar PON 2028,” ujarnya.

Ia juga mengingatkan bahwa beberapa cabang olahraga membutuhkan waktu panjang untuk membina atlet baru, sementara Porprov menjadi wadah pencarian talenta muda.

Meski Porprov masih dijadwalkan berlangsung pada 2026, Dispora Kaltim tetap mengantisipasi kemungkinan perubahan agenda.

Faisal mengatakan pihaknya tengah menyiapkan kelompok diskusi bersama KONI Kaltim untuk merumuskan strategi pembinaan alternatif bila Porprov tertunda.

“Kami ingin ada forum taktis bersama KONI untuk mengatur ulang prioritas pembinaan. Ini penting jika kondisi anggaran memang tidak memungkinkan,” katanya.

Sementara itu, Kabid Peningkatan Prestasi Dispora Kaltim, Rasman Rading, menyebut bahwa dinamika anggaran daerah masih menjadi salah satu faktor yang dianggap menghambat penyelenggaraan. Namun ia menegaskan, usulan penundaan belum diputuskan.

“Pertengahan tahun depan kita evaluasi lagi. Kalau kondisi fiskal tidak memungkinkan, memang ada kemungkinan beberapa daerah tidak menganggarkan untuk Porprov,” jelas Rasman.

Keputusan final tetap menunggu arahan Gubernur Kaltim selaku pemegang otoritas anggaran olahraga. (Yah)