PKS Kutai Timur Dituding Intervensi PPK, Begini Kronologi Masalahnya
KUTAI TIMUR, INDEKS MEDIA – Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kabupaten Kutai Timur (Kutim), Kalimantan Timur, dituding melakukan intervensi kepada Panitia Pemilihan Kecamatan. Hal itupun dibantah oleh sekretaris Bapillu Partai Keadilan Sejahtera.
“Sama sekali tidak ada unsur kami mau melakukan intervensi kepada PPK,” kata sekretaris Bapillu PKS, Jim, Senin (4/3/2024).
Menurutnya hal tersebut merupakan kesalah pahaman yang terjadi antara dirinya dengan peserta yang hadir pada rapat Pleno Rekapitulasi Suara hasil pemilu di KPU Kutai Timur. Jimmi mengaku keliru karena tidak mendengar secara menyeluruh ucapan dari Komisioner KPU.
“Kami PKS ini kan habis rehabnya setelah Isya, kami datang terlambat. Pada saat kami duduk mendengar ketua KPU sedang bicara menyampaikan arahan, dan pada saat itu bertepatan kami dengar, beliau mengatakan ‘silahkan sandingkan data ke ruangan PPID’,” jelasnya.
Sesampainya di ruangan Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID), Jimmi melihat ada PPK yang sementara beristirahat. Sembari menunggu, Jimmi lalu mengisi daya Handphone miliknya. Tak lama setelah itu, dia pun mendengar keributan di luar ruangan tersebut.
“Kami masuklah ke dalam, dan begitu kami masuk ke dalam rupanya PPK lagi rehab menunggu Panwascam dan saya punya kesempatan ngecas HP, jadi saya ngecas Hp. belum sampai satu menit kami dengar ada keributan di luar,” ungkapnya.
Saat dirinya keluar, ia dan pihaknya sontak kaget karena telah direkam. Ia pun menyadari bahwa petunjuk yang disampaikan oleh ketua KPU hanya memperbolehkan Panwaslu Kecamatan dan PPK untuk masuk ke ruangan PPID.
“Keluar lah kami, dan tidak bicara apa-apa di dalam. Saya cuma minta ditunjukkan colokan listrik untuk ngecas hp sama si PPK itu. Saat keluar itu ada yang ngerekam, dan ternyata petunjuk ketua KPU, persandingan data itu berlaku untuk PPK dengan Panwascam bukan untuk saksi,” terangnya.
Pihaknya lalu dituding melakukan intervensi ke penyelenggara PPK. Tak hanya itu, pihaknya bahkan diklaim berambisi menjadi ketua DPRD Kutai Timur. Menurutnya, tudingan tersebut tidaklah benar karena tidak dilengkapi dengan data dan fakta di lapangan.
“Jadi saat kami keluar, terjadi salah paham, menyangka bahwa kami melakukan intervensi ke PPK dan dikatakan PKS berambisi jadi ketua, itu kan bahasa yang tidak disertai dengan fakta yang ada. yang kami intevensi adalah cas HP agar colokannya bisa masuk, untuk melakukan pengisian energi gadget HP,” tegasnya.
Dirinya lalu berharap seluruh pihak memiliki sikap kebijaksanaan terhadap masalah tersebut. Ia juga meminta agar pihak lain memiliki prasangka yang baik terkait masalah itu.
“Jadi kita berharap seluruh pihak, koreksi dirilah agar tidak menyimpulkan prasangka yang macam-macam, kita maklumi ajalah situasi sekarang ini lagi secara sikologis lagi pada sensitif,” pungkasnya.
Tinggalkan Balasan