Pesta Adat Eran Embuan Panas Pelas, Mahyunadi Minta Masyarakat Jaga Budaya Tanpa Melenceng dari Agama
KUTIM,INDEKSMEDIA.ID – Wakil Bupati Kutai Timur, H. Mahyunadi, menekankan pentingnya pelestarian budaya lokal. Hal itu dia ungkapkan saat membuka Pesta Adat Eran Embuan Panas Pelas tahun 2025 di Desa Marukangan, Kecamatan Sandaran, Senin (21/7/2025).
Dalam sambutannya, Mahyunadi menyerukan agar masyarakat menjaga dan memperjuangkan budaya warisan leluhur tanpa meninggalkan nilai-nilai ajaran agama.
“Kami minta untuk memperjuangkan budaya kita tanpa melenceng dari ajaran agama kita masing-masing. Karena budaya itu yang membuat kita kuat dan kokoh, dikenal oleh bangsa-bangsa lain,” ujar Mahyunadi.
Pesta adat ini menjadi simbol kekayaan tradisi masyarakat pesisir Sandaran. Mahyunadi menyampaikan rasa bangganya karena bisa hadir langsung dalam acara tersebut, mewakili Bupati Kutim, H. Ardiansyah Sulaiman yang berhalangan hadir karena mengikuti kegiatan nasional secara daring.
Ia menyebut pelestarian budaya harus berjalan beriringan dengan pembangunan fisik dan mental masyarakat. Selain itu, dia mengingatkan pentingnya menjaga kondusivitas dan persatuan di tengah masyarakat.
“Kami terima kasih, masyarakat harus jaga kondusifitas. Jangan sampai ada kerusuhan dan pertikaian,” imbuhnya.
Di sisi lain, Mahyunadi juga menyampaikan sejumlah langkah pemerintah daerah, termasuk percepatan pembangunan infrastruktur di Sandaran yang selama ini masih tertinggal, penegerian SMK di Marukangan, serta pembangunan enam ruang kelas baru untuk SD 002 Sandaran.
Tak hanya itu, mantan Ketua DPRD Kutim itu menekankan pengawasan terhadap pemerintah desa dan menyatakan telah menandatangani Surat Perintah Tugas (SPT) kepada inspektorat wilayah untuk melakukan audit terhadap seluruh kepala desa di Kutai Timur.
“Kades yang benar kita kasih reward, kalau yang nakal kita punish. Kalau tidak mau dibenahi, kita lapor polisi,” tegas Mahyunadi.
Ia juga mengapresiasi langkah tegas Kepala Desa Marukangan yang melakukan tes urine kepada perangkatnya, meski hasilnya menunjukkan enam orang terjaring.
Mahyunadi juga berpesan agar seluruh komunikasi antara masyarakat dan pemerintah tetap terbuka dan aktif. Bahkan ia menyebut masyarakat bisa langsung menghubunginya via WhatsApp untuk menyampaikan aspirasi.
“Untuk hal-hal lain, kita perlu komunikasi. Tinggal WA saja, Insyaallah bisa kita masukkan dalam anggaran,” tandasnya. (*)



Tinggalkan Balasan