Peringati Hardiknas, Bupati Ardiansyah Sulaiman Apresiasi Kemendikbudristek Kembangkan Kurikulum Merdeka Belajar

Kutim — Pemerintah Kabupaten Kutai Timur memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) yang jatuh pada 2 Mei. Dalam kesempatan ini, Bupati Kutai Timur Ardiansyah Sulaiman menyatakan momentum ini sebagai bentuk mengenang jasa para pahlawan pendidikan sekaligus meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan.

Bupati juga menyampaikan amanat Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) menyangkut program kurikulum Merdeka Belajar.

Dikatakannya, setiap fase tertentu kurikulum dapat berubah. Untuk kurikulum Merdeka Belajar, menurut Bupati, adalah program yang sangat mendukung pengembangan inovasi para murid dan juga guru.

“Namanya kurikulum itu pasti akan berubah setiap periode tertentu. Nah yang saya ketahui biasanya kurikulum itu setiap 10 atau 15 tahun harus mengalami perbaikan, perubahan, dan sebagainya,” ucap Bupati kepada awak media, Kamis (2/5).

“Nah terkait dengan kurikulum merdeka belajar, kita melihat bahwa di kurikulum ini lebih memberikan kesempatan berinovasi kepada semua. Baik itu siswa, kemudian guru, juga para orang tua untuk ambil bagian dalam kegiatan merdeka belajar,” tambahnya.

Ditambahkannya, kurikulum ini merupakan salah satu prestasi di bidang pendidikan. Karena, setiap orang, baik siswa ataupun guru diberikan kesempatan berinovasi dan berkarya.

“Sehingga inilah yang menjadi bagian daripada prestasi dan perkembangan yang harus dinilai oleh bidang pendidikan. Jadi tidak ada lagi pendidikan itu memilah dan memilih,” ucap Bupati.

“Apapun yang dikerjakan, asal itu memberikan kebaikan bagi mereka, maka pendidikan memberikan penghargaan pada mereka, baik dari sisi akademik, kelulusannya, dan sebagainya,” sambungnya.

Lebih jauh orang nomor satu Kutai Timur itu juga menerangkan bahwa saat ini masyarakat tidak lagi hanya menonjolkan prestasi di bidang akademik.

”Nah kita melihat sekarang ini, hampir semua sekolah enggak ada lagi anak itu hanya melulu di bidang akademik, tapi keterampilan itu mereka diberikan keleluasaan,” ucapnya.

“Begitu juga guru-guru, tidak bisa stagnan hanya akademik, mereka harus buat inovasi untuk memberikan yang terbaik kepada siswa. Karena setiap siswa kan bisa saja persoalannya berbeda-beda,” tambah Bupati.

Karena itu diharapkan Bupati, baik guru maupun murid, dengan hadirnya kurikulum merdeka belajar ini, mampu menciptakan inovasi dan kreativitas untuk membuat bangsa lebih maju.

“Nahh mereka harus betul-betul mampu untuk memberikan yang terbaik dengan kemampuan akademik. Termasuk guru-gurunya. Selain itu juga perlu adanya kemampuan dalam mengasah kreativitas agar masa depan bangsa ini lebih cerah,” pungkasnya. (ADV)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *