Penerapan Telemedicine Masih Menemui Tantangan, dr Suhardi Pertanyakan Gaji Dokter
Bontang — Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Taman Husada Kota Bontang dr. Suhardi mengatakan penerapan telemedicine butuh banyak sumber daya manusia (SDM).
Namun saat ini Kota Bontang masih tampak kekurangan, baik dokternya, mau pun waktu luang dokternya. Apalagi jika sistem penerapan Telemedicine ini belum jelas, terlebih lagi masalah gaji.
Lantaran itu dr Suhardi mengatakan jika seluruh stakeholder siap dan terlibat dalam penerapan program ini dan melahirkan pola yang pasti, maka pihaknya juga siap melaksanakannya.
“Kami siap melaksanakan ini, apalagi kalau semua stakeholder juga sepakat yaa sangat bagus. Kami sih siap terus ya jika itu memang untuk pelayanan keseahatan,” ucapnya kepada indeksmedia beberapa waktu lalu.
Lebih lanjut dirinya mencontohkan jika ini terealisasi, mereka yang terkena penyakit jantung, misalnya, diperiksa pada jam sekian hingga jam sekian. Begitu juga penyakit lainnya.
“Nahh nanti kan bisa kita sarankan. Misalnya pada jadwal tertentu, penyakit jantung jam ini sampe jam ini. Begitu juga yang lainnya,” terang dr. Suhardi.
Namun menurut dia, ditemukan kendala yang lain yaitu waktu luang dokter beserta gaji mereka. Apakah dibebankan kepada pasien ataukah tanggungan BPJS.
“Nahh cuman itu kan nanti dokter yang bertugas harus meluangkan waktunya. Kalau ini tidak ditanggung, kasihan juga dokternya kan. Kalau misalnya BPJS belum nanggung, terus pembiayaannya dari mana?,” cecarnya.
Meski begitu dr Suhardi tetap optimis program ini terealisasi di Kota Bontang dengan dasar bahwa seluruh stakeholder bekerja sama. Apalagi ada warga yang dengan wilayah jauh dari rumah sakit yang sangat membutuhkannya.
“Soal realistis atau tidak, yaa agak susah dipastikan juga, karena memang ada yang dekat dengan rumah sakit, ada juga yang jauh. Nahh kan yang jauh sangat membutuhkan itu. Intinya kita optimis laksanakan ini,” pungkasnya. (*)
Tinggalkan Balasan