INDEKS MEDIA KALTIM

Berita Hari Ini di Kalimantan Timur (Kaltim)



Pemprov Kaltim Klaim Tutupan Hutan Masih 62 Persen, Deforestasi Disebut di Bawah 1 Persen

Jibril Daulay - 6200 views
ilustrasi deforestasi di Indonesia

SAMARINDA, INDEKSMEDIA.ID — Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) mengklaim tutupan lahan berhutan di wilayahnya masih tergolong besar, mencapai sekitar 62 persen dari total luas provinsi. Pemprov juga menyebut angka deforestasi berada pada level yang sangat kecil jika dibandingkan dengan luas wilayah dan kawasan hutannya.

Klaim tersebut merujuk pada Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 397 Tahun 2025 yang mencatat luas wilayah Kalimantan Timur sekitar 12,69 juta hektare, dengan kawasan hutan mencapai kurang lebih 8 juta hektare. Kawasan tersebut terdiri atas hutan lindung, kawasan konservasi, hutan produksi, dan hutan produksi terbatas.

Juru Bicara Pemprov Kaltim, Muhammad Faisal, menyatakan bahwa deforestasi pada 2024 diperkirakan berada pada kisaran 0,15 hingga 0,35 persen dari total luas wilayah. Menurutnya, jika dibandingkan dengan luas kawasan hutan maupun tutupan lahan berhutan, angka tersebut masih berada di bawah 1 persen.

“Data ini menunjukkan bahwa sebagian besar wilayah Kalimantan Timur masih tertutup hutan. Upaya pengelolaan dan pemulihan hutan melalui reforestasi juga terus dilakukan untuk menjaga keseimbangan lingkungan dan keberlanjutan sumber daya alam,” ujar Faisal, dilansir situs Diskominfo Kaltim, Senin (15/12/2025).

Meski mengklaim deforestasi relatif rendah, Pemprov Kaltim mengakui bahwa isu kehilangan tutupan hutan tetap menjadi perhatian. Faisal menegaskan bahwa pemerintah daerah masih menghadapi tantangan dalam menjaga keseimbangan antara pembangunan, pemanfaatan sumber daya alam, dan perlindungan lingkungan.

Sebagai bagian dari komitmen tersebut, Pemprov Kaltim menyoroti keterlibatannya dalam program Forest Carbon Partnership Facility–Carbon Fund (FCPF-CF), sebuah skema global yang difasilitasi Bank Dunia untuk pelestarian hutan dan pengurangan emisi karbon berbasis kinerja.

Namun demikian, klaim rendahnya deforestasi tersebut masih memerlukan pengujian dan pemantauan berkelanjutan, terutama di tengah aktivitas pertambangan, perkebunan, serta pembangunan infrastruktur yang terus berlangsung di sejumlah wilayah Kalimantan Timur.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini

Maaf Untuk Copy Berita Silahkan Hubungi Redaksi Kami!