Pemkot Dirikan Samarinda Investment Center, Kelola Aset Tidur Jadi Sumber PAD Baru
SAMARINDA, INDEKSMEDIA.ID – Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda tengah menyiapkan langkah strategis untuk memperkuat kemandirian keuangan daerah melalui pembentukan Samarinda Investment Center (SIC).
Lembaga ini akan menjadi motor penggerak baru dalam mengelola aset milik pemerintah kota agar lebih produktif dan mampu memberikan kontribusi signifikan terhadap pendapatan asli daerah (PAD).
Wali Kota Samarinda, Andi Harun, menjelaskan bahwa selama ini masih banyak aset milik Pemkot yang belum dimanfaatkan secara optimal. Melalui Samarinda Investment Center, aset-aset “tidur” tersebut akan dikelola secara profesional dengan menggandeng dunia usaha.
“Kita sedang membentuk sebuah gagasan besar bernama Samarinda Investment Center. Supaya tanah dan aset pemerintah kota yang saat ini kurang produktif bisa dikelola menjadi produktif dengan berkolaborasi dengan dunia swasta,” ujarnya Kamis (16/10/2025).
AH, sapaan akrab Andi Harun menilai, upaya ini merupakan bagian dari strategi besar Pemkot Samarinda dalam menghadapi kebijakan pemotongan Transfer ke Daerah (TKD) dari pemerintah pusat.
“Kreativitas lokal dan inovasi lokal sangat penting agar kita bisa menghasilkan sumber pembiayaan lain yang mengurangi ketergantungan pada dana transfer pusat,” tegasnya.
Selain pengelolaan aset, Andi Harun juga meminta seluruh Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) meningkatkan kontribusinya terhadap PAD.
Ia mencontohkan PDAM dan Varianiaga yang diminta memperluas kerja sama pemanfaatan aset daerah agar memberikan dampak ekonomi yang nyata.
“Saya bilang, Pak Dirut, karena kondisi keuangan kita seperti ini, tolong kontribusi PDAM ditambah. Dampak positifnya PDAM akan kerja lebih optimal,” ujarnya.
Tidak hanya itu, Pemkot juga tengah mengkaji berbagai inovasi pendapatan lain seperti parkir berlangganan, peningkatan bagi hasil dari Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP), serta penghitungan ulang terhadap Dana Bagi Hasil (DBH) dan Dana Alokasi Umum (DAU) agar sesuai dengan kondisi riil di lapangan.
Dalam prosesnya, Pemkot Samarinda akan bekerja sama dengan perguruan tinggi, termasuk Universitas Mulawarman, untuk membuat justifikasi akademik dalam perhitungan DBH, terutama di sektor migas.
“Selama ini kita hanya menerima hasil perhitungan dari pihak lain. Sekarang kita ingin punya data autentik untuk menghitung ulang penerimaan yang seharusnya kita dapatkan,” terang Andi Harun.
Orang Nomor Satu di Samarinda itu optimistis, pembentukan Samarinda Investment Center akan menjadi tonggak baru dalam memperkuat kemandirian ekonomi daerah.
“Langkah ini bagian dari upaya kita membangun imunitas ekonomi Samarinda. Insyaallah, 2027 kita akan rebound setelah sumber-sumber pembiayaan alternatif ini berjalan optimal,” pungkasnya. (Yah)



Tinggalkan Balasan