INDEKS MEDIA KALTIM

Berita Hari Ini di Kalimantan Timur (Kaltim)



Pemkab Kutim Verifikasi Data ATS, Turun Signifikan

Chaliq - 3300 views
Kepala Disdikbud Kutai Timur, Mulyono.

KUTIM,INDEKSMEDIA.ID – Pemerintah Kabupaten Kutai Timur berhasil menurunkan angka anak tidak sekolah (ATS) secara signifikan melalui verifikasi data yang dilakukan bersama masyarakat.

Kepala Disdikbud Kutim, Mulyono, dalam wawancara di ruang kerjanya, Kamis (20/11/2025), menjelaskan penanganan ATS dilakukan dengan pendekatan yang menyeluruh dan berbasis data riil di lapangan.

Mulyono mengungkapkan data awal yang dirilis Pusdatin pada Maret 2025 menyebutkan Kutai Timur sebagai daerah dengan angka ATS tertinggi di Kalimantan Timur, mencapai lebih dari 13.000 anak.

Kondisi tersebut langsung menjadi perhatian serius pemerintah daerah.

“Di Kutai Timur ada satu permasalahan yang sangat serius dan itu menjadi perhatian Pemerintah Kabupaten Kutai Timur, terutama dinas pendidikan dan kebudayaan, yaitu terkait dengan data anak tidak sekolah (ATS) yang dikeluarkan pusdatin bahwasanya pada Bulan Maret kemarin,” jelas Mulyono.

“Kutai Timur menduduki peringkat pertama di Kalimantan Timur, sebanyak 13 ribu lebih. Itu tentu menjadi target kita bagaimana bisa turunkan, tentu dengan cara yang profesional,” kata Mulyono.

Setelah melakukan pengecekan awal, Disdikbud mendapati adanya dugaan ketidakakuratan data.

Oleh karena itu, langkah verifikasi lapangan dipilih sebagai solusi utama untuk memastikan kesesuaian informasi.

“Untuk itu, kami kemudian melakukan pengecekan terkait dengan data itu. Tapi kami berkeyakinan, data tersebut tidak valid, tapi itu harus dicek kebenarannya,” ujarnya.

Verifikasi dilakukan dengan melibatkan PKK, RT, dan perangkat desa di seluruh kecamatan. Setiap nama dicetak lengkap dengan alamatnya untuk memudahkan pengecekan langsung.

“Alhamdulillah, kami bekerjasama antara Disdikbud, PKK, dan juga RT untuk melakukan verifikasi dan validasi. Kami printout data by name by adress anak tidak sekolah itu, kemudian dilakukan verifikasi PKK dan RT ke seluruh desa yang ada di Kutai Timur,” jelas Mulyono.

Dari proses tersebut, lebih dari 3.000 data ATS diketahui tidak sesuai, karena anak-anak tersebut ternyata masih bersekolah namun belum tercatat akibat data Kartu Keluarga yang belum diperbarui.

“Alhamdulillah dengan upaya itu sudah membuahkan hasil, ada sekitar tigaribuan data ATS bisa kita perbaiki. Ternyata, yang disebut anak tidak sekolah, tapi faktanya mereka sekolah, ini permasalahan update di Kartu Keluarga,” katanya.

Selain itu, terdapat sekitar 4.000 data anak yang tidak ditemukan keberadaannya di lapangan.

Data tersebut kini sedang disinkronkan dengan Disdukcapil sebelum diserahkan kembali ke Pusdatin untuk pembaruan.

“Kemudian ada sekitar 4.000 data setelah verifikasi lapangan tidak ditemukan anak ini, tapi ini tidak perlu dihapus akan kami kroscek kembali di Disdukcapil, lalu kita bawa ke Pusdatin,” katanya.

Proses sinkronisasi kini berjalan di Disdukcapil dan diperkirakan selesai dalam waktu dekat.

Koreksi data tersebut diyakini akan membuat angka ATS Kutai Timur turun jauh dari data sebelumnya.

“Saat ini, angka ATS di Kutim turun cukup jauh, dan rangking kita juga turun untuk angka ATS di Kalimantan Timur. Tapi malah daerah lain, bukannya berkurang, tapi bertambah,” ujarnya.

Menurut Mulyono, keberhasilan ini menunjukkan Pemkab Kutim bekerja maksimal dalam menangani ATS.

Dia menegaskan bahwa kolaborasi berbagai pihak dan ketelitian dalam melakukan verifikasi data menjadi kunci keberhasilan penurunan ATS yang signifikan di Kutai Timur. (adv)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini

Maaf Untuk Copy Berita Silahkan Hubungi Redaksi Kami!