Pasca Debat Publik, ARMY Singgung Dinamika Politik di DPRD yang Hampir Tak Sahkan APBD Perubahan Kutim
SAMARINDA – Pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Kutai Timur (Kutim), Ardiansyah Sulaiman dan Mahyunadi (ARMY), menggelar konferensi pers usai mengikuti debat publik kedua di Samarinda.
Debat yang digelar dengan tema Optimalisasi Sumber Daya Non-Tambang Menuju Kutai Timur Makmur dan Merata ini mendapat apresiasi dari pasangan ARMY karena dianggap mampu menggali visi dan misi secara mendalam.
“Terima kasih kepada panelis karena betul-betul menggali visi dan misi. Sehingga dalam pertanyaan maupun jawaban kita fokus pada visi misi. Kalau keluar dari itu, namanya retorika, dan semua orang bisa beretorika,” ujar Ardiansyah Sulaiman.
Ia juga mengapresiasi kerja panelis dan moderator yang menjaga fokus debat sesuai tema dan subtema. “Seperti itulah harusnya debat. Kalau keluar dari panggung, kita bisa berakhir pada debat kusir yang tidak substantif,” katanya.
Dalam kesempatan itu, Ardiansyah juga memaparkan sisa lebih pembiayaan anggaran (Silpa) yang kerap menjadi perdebatan. Dia menegaskan Silpa bukanlah hal negatif, melainkan cerminan dari pekerjaan yang belum siap dikerjakan akibat dinamika keuangan daerah.
“Selama tiga tahun ini, sejak saya menjadi Bupati, APBD Kutim mengalami peningkatan signifikan. Tahun 2021 APBD Kutim sebesar 2,8 triliun, naik menjadi 5 sekian triliun pada 2022, lalu 7 sekian triliun pada 2023. Di 2024, APBD kita bahkan mencapai 14 sekian triliun setelah perubahan. Tantangannya adalah dana masuk rata-rata di pertengahan tahun, sehingga penyerapan anggaran harus dilakukan dalam waktu singkat,” jelas Ardiansyah.
Dia juga menyinggung dinamika politik di DPRD yang sempat menghambat pembahasan anggaran perubahan. Dia menjelaskan, ada anggota DPRD yang tidak ingin mengesahkan APBD perubahan 2024.
“Kalau anggaran perubahan kemarin berhasil ditolak, ribuan P3K tidak akan terangkat. Namun, berkat dukungan anggota DPRD lain yang memahami urgensi ini, kita tetap bergerak memaksimalkan penyerapan anggaran meski waktu sangat terbatas,” katanya.
Pasangan ARMY optimistis kebijakan yang mereka susun akan membawa dampak positif bagi Kutai Timur. Dengan visi yang jelas dan pengelolaan anggaran yang transparan, mereka berharap pembangunan daerah dapat terus berlanjut secara berkesinambungan.
“Kami akan terus berupaya mengatasi tantangan dan memastikan program prioritas dapat terlaksana demi kesejahteraan masyarakat Kutai Timur,” pungkas Ardiansyah. (*)
Tinggalkan Balasan