INDEKS MEDIA KALTIM

Berita Hari Ini di Kalimantan Timur (Kaltim)



Paroki Santos Yohanes Pemandi Resmi Berdiri di Bengalon, Mahyunadi: Simbol Penguatan Iman dan Toleransi

Chaliq - 20000 views

KUTIM,INDEKSMEDIA.ID – Wakil Bupati Kutai Timur (Kutim), H. Mahyunadi menghadiri peresmian Paroki Santos Yohanes Pemandi di Desa Sepaso, Kecamatan Bengalon, Selasa (23/6/2024).

Turut hadir dalam acara tersebut, Anggota DPRD Kutim Masdari Kidang dan Yusuf T Silambi, Uskup Keuskupan Agung Samarinda Mgr Yustinus Harjosusanto, Pastor Paulus Emanuel Fai dari Paroki Santa Theresia Sangatta, serta Pastor Daud Andy Savio yang akan memimpin Paroki Santos Yohanes Pemandi.

Sejumlah tokoh agama, pejabat daerah, dan tokoh masyarakat Bengalon juga tampak dalam kegiatan penuh sukacita itu.

Mahyunadi mengungkapkan rasa syukur dan apresiasi atas berdirinya paroki baru tersebut. Ia menyebut, kehadiran Paroki Santos Yohanes Pemandi menjadi simbol penguatan kehidupan spiritual umat Katolik di wilayah Bengalon.

“Atas nama Pemerintah Kabupaten Kutim, saya mengucapkan selamat atas diresmikannya Paroki Santos Yohanes Pemandi ini. Semoga menjadi tempat ibadah dan pembinaan iman yang membawa kedamaian bagi umat,” ujar Mahyunadi.

Ia menegaskan komitmen pemerintah daerah dalam menjamin kebebasan beragama serta memperkuat nilai-nilai keberagaman di tengah masyarakat Kutai Timur.

“Keberagaman adalah kekuatan. Kita harus saling menghormati, menjaga toleransi, dan membangun kebersamaan demi Kutim yang damai dan sejahtera,” katanya.

Mahyunadi juga mengungkapkan permohonan maaf kepada seluruh umat atas keterlambatannya menghadiri acara tersebut. Ia menjelaskan bahwa sebelumnya harus mengikuti Rapat Paripurna DPRD Kutim yang membahas pandangan umum fraksi-fraksi terhadap Raperda perubahan atas Perda Nomor 1 Tahun 2024.

“Mohon maaf atas keterlambatan saya. Seharusnya Pak Bupati yang hadir, namun beliau tengah menjalankan tugas di Jakarta yang tidak bisa diwakilkan, sehingga saya diminta mewakili beliau,” ungkapnya.

Sementara itu, Uskup Mgr Yustinus Harjosusanto dalam sambutannya menyampaikan pembentukan paroki baru merupakan kebutuhan pastoral yang mendesak, mengingat jangkauan pelayanan Paroki Santa Theresia Sangatta sebelumnya terlalu luas.

“Jika dalam satu wilayah sudah terdapat cukup banyak umat, maka dibuka paroki baru sebagai pusat pelayanan yang dipimpin satu pastor dan berdomisili tetap di sana,” jelas Uskup Yustinus.

Ia menegaskan mulai hari itu, Paroki Santos Yohanes Pemandi resmi berdiri sendiri dan tidak lagi menjadi bagian dari Paroki Santa Theresia Sangatta.

“Kami mewakili umat Katolik mengucapkan terima kasih atas perhatian dari Pemerintah Kabupaten Kutim, khususnya kehadiran Bapak Wakil Bupati dalam peresmian ini. Ini menunjukkan bahwa pemerintah turut memperhatikan kehidupan umat dalam hal iman dan keberagaman,” ucapnya.

Pastor Daud Andy Savio yang kini memimpin paroki baru itu, dalam sambutannya menggambarkan perjuangan panjang hingga paroki ini menjadi definitif. Ia menyebut bahwa hal tersebut merupakan hasil kerja sama berbagai pihak.

“Terima kasih kepada Bapak Uskup, Dewan Keuskupan, pemerintah daerah, anggota DPRD, para donatur, panitia, dan seluruh umat yang telah berkorban tenaga, waktu, bahkan air mata demi berdirinya paroki ini,” katanya. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini

Maaf Untuk Copy Berita Silahkan Hubungi Redaksi Kami!