INDEKS MEDIA KALTIM

Berita Hari Ini di Kalimantan Timur (Kaltim)



Musim Hujan Kaltim Diprediksi Sampai Juli 2025, BMKG Samarinda Ingatkan Ancaman Banjir dan Longsor

Jibril Daulay Jibril Daulay - 11900 views
Kepala Stasiun Meteorologi Kelas I SAMS Sepinggan Balikpapan, Kukuh Ribudiyanto

SAMARINDA, INDEKSMEDIA.ID — Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi APT Pranoto Samarinda menggelar Focus Group Discussion (FGD) bertema “Update Kondisi Musim Hujan Tahun 2025 dan Waspada Potensi Bencana” di Hotel Aston Samarinda, Selasa (2/12/2025). Kegiatan ini diikuti instansi pemerintah daerah, BPBD, TNI/Polri, akademisi, serta organisasi kebencanaan.

Kepala Stasiun Meteorologi Kelas I SAMS Sepinggan Balikpapan, Kukuh Ribudiyanto, menjelaskan bahwa memasuki Desember, tren curah hujan di Kalimantan Timur secara umum mulai meningkat. Namun dalam beberapa waktu terakhir, kondisi cuaca masih dipengaruhi keberadaan siklon tropis.

“Menuju Desember, tren hujan naik. Tetapi beberapa waktu lalu, siklon tropis justru mengurangi curah hujan di wilayah Kaltim bagian tengah seperti Kukar serta Kutim bagian tengah dan timur. Sementara wilayah utara seperti Berau masih mengalami curah hujan tinggi,” ujarnya.

Kukuh mengatakan Balikpapan juga sempat mengalami penurunan curah hujan, meski cuaca ekstrem tetap terjadi dan menimbulkan genangan di sejumlah titik. Kondisi serupa tercatat di Samarinda dan sebagian wilayah Paser.

Ia menambahkan, fenomena La Niña masih perlu diantisipasi karena anomali suhu permukaan laut menunjukkan kecenderungan menuju kondisi La Niña. “Jika terbentuk, La Niña dapat meningkatkan suplai uap air ke Indonesia termasuk Kaltim, sehingga intensitas hujan berpotensi bertambah,” katanya.

Menurut BMKG, informasi cuaca diperbarui secara berkala melalui prakiraan musiman, bulanan, dasarian (10 harian), hingga peringatan dini cuaca ekstrem. “Untuk potensi cuaca ekstrem, BMKG dapat memberikan informasi tiga hari ke depan, bahkan 1–3 jam sebelumnya saat kondisi tertentu,” jelas Kukuh.

Kukuh mengimbau masyarakat memahami karakter wilayah tempat tinggal, termasuk potensi kerawanan bencana, serta rutin memantau informasi resmi BMKG melalui website dan media sosial.

Sementara itu, Kepala Stasiun Meteorologi Kelas III APT Pranoto BMKG Samarinda, Riza Arian Noor, menyampaikan bahwa Kalimantan Timur saat ini berada dalam periode musim hujan. Sebagai wilayah ekuatorial, Kaltim memiliki durasi musim hujan yang lebih panjang dibandingkan musim kemarau.

“Di Kaltim, musim kemarau rata-rata hanya berlangsung sekitar tiga bulan, kecuali saat ada faktor pengendali iklim kuat seperti El Niño 1997,” katanya.

Musim hujan tahun ini diperkirakan berlangsung hingga pertengahan Juni 2026. Artinya, sejak akhir 2025 sampai pertengahan 2026, wilayah Kaltim masih berada dalam periode hujan.

“Durasi musim hujan kali ini cukup panjang, enam hingga tujuh bulan. Potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, longsor, dan angin kencang perlu terus diwaspadai,” tegas Riza.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini

Maaf Untuk Copy Berita Silahkan Hubungi Redaksi Kami!