Mudahkan Kinerja, DPPKB Kutim Serahkan Kendaraan Operasional dan Laptop ke Penyuluh
KUTIM, INDEKSMEDIA.ID – Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kutai Timur (Kutim) menggelar pelatihan penguatan pelayanan keluarga berencana. Kegiatan itu mengangkat tema Keluarga Sehat Cegah Stunting.
Pelatihan yang dibuka Wakil Bupati (Wabup) Kutim, Kasmidi Bulang itu diikuti Penyuluhan Lapangan Keluarga Berencana (PLKB) dan penyuluh keluarga berencana (PKB) se-Kutim. Pelaksanaan kegiatan di aula cafe and resto teras belad, Sabtu (13/7/2024).
Para peserta pelatihan mendapatkan ilmu dari narasumber yang kompeten di bidangnya, seperti Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kutim, Agung Wiratmoko, Ketua P2K2KT dr Murni dan Yuliana Kala Lembang Sekretaris IBI Kutim.
Tak hanya diberi ilmu, para peserta juga diberikan fasilitas kendaraan motor dan laptop. Pemberian motor dan laptop ini untuk mendukung dan meningkatkan kinerja mereka di wilayah kerja masing-masing.
Kepala DPPKB Kutim, Achmad Junaidi mengatakan, para penyuluh tak boleh menganggap dirinya bukan pegawai daerah. Sebab, ada regulasi yang mengikat mereka dan tertuang dalam Perkaban yang berhubungan dengan pembinaan pengawasan tentang penyuluh.
“Kalau penyuluh bekerja dengan baik, wajar Pemerintah Kabupaten Kutai Timur memikirkan kesejahteraannya, sepanjang tidak bertentangan ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku,” ujar Junaidi.
Dia meminta seluruh peserta pelatihan untuk mengikuti kegiatan dengan baik dan memahami segala materi yang diberikan narasumber. Dengan begitu, para peserta dapat mengimplementasikan ilmu yang mereka dapatkan di masyarakat.
“Jangan pernah menganggap sepele hal-hal yang berhubungan dengan peningkatan sumber daya manusia. Kenapa kita tidak bisa maksimal melaksanakan tugas di lapangan ? Itu Karena kita tidak menguasai ilmunya. Tapi kalau kita menguasai ilmunya akan mudah menyampaikan ke masyarakat. Public speaking kita akan nyambung dengan baik ke masyarakat dan masyarakat bisa menerima kehadiran kita,” tutur Junaidi.
Junaidi menambahkan usai pelatihan ini, pihaknya bakal menggelar meeting internal dengan para penyuluh. Gunanya untuk memotivasi kinerja serta mendukung dan mewujudkan program yang sudah ada.
Sementara itu, salah satu peserta Yunilawati yang merupakan PKB kelurahan Teluk Lingga, Kecamatan Sangatta Utara mengatakan setelah mengikuti pelatihan ini, sangat banyak ilmu yang bisa diadopsi.
Diantaranya materi tentang keluarga berencana, perempuan harus menjaga kesehatan guna menghindari kanker serviks hingga kanker payudara dan materi persoalan makanan yang bergizi.
“Alhamdulillah, kami juga diberikan fasilitas kerja yakni motor, laptop dan baju batik serta diberikan pelatihan yang sangat berguna untuk diterapkan di masyarakat,” ucapnya.
Dengan terpenuhinya fasilitas ini, dia mengaku lebih bersemangat dalam bekerja untuk masyarakat. Tak lupa dia juga mengapresiasi langkah Pemkab Kutim yang selama ini tidak pernah tutup mata untuk kesejahteraan para penyuluh.
“Saya pribadi dan mewakili PKB dan PLKB mengucapkan terimakasih banyak atas perhatian dari Pemerintah kabupaten Kutai Timur, memberikan fasilitas kepada kami agar mempermudah kegiatan di lapangan, dan mempermudah dalam pelaporan. Bersyukur sekali kami diperhatikan dengan melengkapi keperluan kami dalam bekerja,” imbuhnya.
Sebelumnya Kasmidi Bulang memaparkan dengan adanya daya dukung operasional bagi seluruh kader dan penyuluh yang berasal dari seluruh Kecamatan, memberikan motivasi lebih dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
“Saya minta rekan-rekan untuk kerja ikhlas, dan sudah tidak ada lagi alasan untuk tidak maksimal dalam melayani masyarakat, terutama untuk membantu menurunkan angka Stunting kita,” ungkapnya
Dia juga menegaskan, pemberian kendaraan operasional ini merupakan program yang sudah dicanangkan sejak tahun lalu. Tepatnya saat dirinya sebagai Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten melakukan diskusi untuk mengetahui persoalan yang di hadapi di lapangan dengan seluruh kader dan penyuluh KB se-Kutim.
“Setelah ada Bimtek di Balikpapan, kita ada diskusi, dan teman-teman ngomong bisa nggak pak, kami difasilitasi kendaraan. Sepanjang ada regulasi dan tidak melanggar kenapa tidak,” ujarnya.
Mengingat bantuan tersebut berasal dari APBD, dirinya berpesan, agar daya dukung kendaraan operasional dan laptop bisa dijaga dan dirawat selayaknya barang yang dibeli secara pribadi. Selain menjadi bagian dari bentuk tanggungjawab yang sudah diberikan pemerintah kepada seluruh kader dan penyuluh. (adv)
Tinggalkan Balasan