Minta Lebih Peduli Anak Stunting, Wabup Kutim Ajak Perusahaan Rapat Khusus
KUTIM,INDEKSMEDIA.ID – Wakil Bupati Kutai Timur, H. Mahyunadi, meminta perusahaan-perusahaan yang beroperasi di Kutai Timur agar lebih memperhatikan masyarakat di sekitar wilayah kerjanya, khususnya anak-anak yang mengalami stunting maupun berisiko stunting.
Hal itu disampaikannya dalam Rapat Koordinasi Pencegahan dan Penurunan Stunting (Rembug Stunting) yang dirangkai dengan penyerahan penghargaan kepada Tim Efektif Cap Jempol Stop Stunting.
Mahyunadi menegaskan, penanganan stunting harus menjadi prioritas bersama karena menyangkut masa depan generasi daerah.
Dia menyebut, stunting merupakan program prioritas nasional yang dapat dibiayai negara dan membutuhkan dukungan seluruh pihak, termasuk perusahaan.
“Perusahaan bisa disingkronisasikan by name by address orang-orang yang dibina di sekitar perusahaan. Membina itu harus terukur. Ini menunjukkan kepedulian perusahaan terhadap penurunan stunting,” ujar Mahyunadi.
Mantan Ketua DPRD Kutai Timur itu juga meminta agar diagendakan rapat khusus dengan perusahaan yang beroperasi di Kutai Timur untuk membahas mengenai stunting.
“Kami harap ada rapat khusus dengan perusahaan mengenai kewajiban mereka dalam penanganan stunting,” terangnya.
Dia juga mendorong keterlibatan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) dalam upaya penurunan stunting, baik melalui bantuan langsung maupun dukungan permodalan bagi masyarakat.
Menurutnya, kolaborasi lintas sektor sangat penting agar penanganan stunting berjalan efektif dan berkelanjutan.
Mahyunadi mengungkapkan, saat ini angka stunting di Kutai Timur masih berada di kisaran 26 persen. Dia berharap, melalui sinergi yang kuat antara pemerintah, perusahaan, dan masyarakat, angka tersebut dapat ditekan hingga 10 persen dalam satu periode kepemimpinan.
“Kegiatan ini diharapkan bisa dimanfaatkan untuk pelaksanaan program antar OPD dalam menerjemahkan 50 program Bupati dan Wakil Bupati Kutai Timur. Di dalamnya ada beberapa program yang berkaitan langsung dengan penurunan stunting,” jelasnya.
Dia menambahkan, upaya penurunan stunting merupakan kebutuhan mendasar untuk menciptakan generasi yang tinggi, besar, dan unggul dalam memajukan bangsa.
Selain intervensi gizi dan kesehatan, edukasi kepada masyarakat juga dinilai penting agar kesadaran akan pendidikan dan pola asuh anak semakin meningkat.
Dalam kesempatan itu, Mahyunadi juga mendorong gerakan orang tua asuh bagi anak-anak berisiko stunting. Dja berharap para kepala perangkat daerah dapat mengambil peran dengan membina minimal dua anak asuh.
“Walaupun bantuan itu kecil, yang terpenting adalah pemantauan perkembangan anak stunting tersebut. Koordinasi harus terus diperkuat,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kutai Timur, Akhmad Junaidi, menyampaikan bahwa rakor ini bertujuan menyelaraskan langkah antara instansi pemerintah dan pihak swasta dalam percepatan penurunan stunting.
“Rakor ini untuk menyelaraskan antara instansi pemerintah dan swasta bagaimana untuk percepatan penurunan stunting,” kata Akhmad Junaidi.
Dia mengungkapkan, jumlah keluarga berisiko stunting di Kutai Timur saat ini mencapai lebih dari 13 ribu keluarga.
Karena itu, diperlukan program-program yang lebih modern dan terukur untuk mempercepat penurunan stunting sekaligus merumuskan solusi tindak lanjut secara bersama.
“Kita perlu memperkuat komitmen dan kolaborasi untuk mencapai tujuan bersama dalam penurunan stunting,” pungkasnya. (*)



Tinggalkan Balasan