Mengenai Masalah Kampung Sidrap, Joni Sebut Itu Hanya Momen Politik
Kutim — Pimpinan legislator Kabupaten Kutai Timur (Kutim) Joni, menilai bahwa wacana tapal batas di Kampung Sidrap perbatasan Kutim dan Bontang merupakan dampak politik daerah.
Selain niat memperluas wilayah, menurut Joni permasalahan tapal batas Kampung Sidrap kembali mencuat karena ada momen tertentu seperti Pilkada dan Pileg.
“Yang jelas mau memperluas wilayahnya. Yaa itu juga setiap ada momen Pilkada, momen legislatif, itu muncul sudah tu. Menurut kami seperti itu,” ucap Senin (29/7/2024).
Untuk itu Joni meminta agar masyarakat tidak memakan mentah janji-janji politik yang ditawarkan. Prinsipnya, tegas Joni, Pemkab Kutim tidak bakal melepaskan wilayah Kampung Sidrap.
“Artinya masyarakat jangan mau dijanji-janji lah. Yang jelas tidak akan kita lepas kalau aturan tidak berubah. Itu pertanggungjawaban kita,” ungkap Joni.
Politisi PPP itu juga mengaku bahwa Kutim sanagt berkomitmen untuk membangun wilayah itu. Pun begitu Joni menyampaikan alasan penting untuk membangunnya dengan koordinasi lebih dahulu dengan pihak terkait.
“Karena itu kawasan makanya kita harus berkoordinasi dulu dengan pihak terkait. Kalau kita anggarkan, tapi salah bangun, kan kasian juga anggarannya kan,” jelasnya. (Adv)
Tinggalkan Balasan