Mahasiswa Asal Kutai Timur Raih Juara di International Youth Innovation Summit 2025
KUTIM,INDEKSMEDIA.ID – Handi Wijaya, mahasiswa Program Studi Marketing Communication dari Universitas Bina Nusantara yang berasal dari Sangatta, Kutai Timur, sukses mengharumkan nama Provinsi Kalimantan Timur di kancah internasional.
Dia meraih Juara 1 Best Speaker dalam ajang International Youth Innovation Summit (IYIS) 2025 yang digelar di International Youth Centre, Kuala Lumpur, Malaysia.
Tak hanya itu, Handi bersama timnya yang tergabung dalam Tim Eduvators juga meraih Juara 1 kategori Best Presentation serta Juara 2 kategori Best Innovation Project melalui inovasi digital Laprak Indonesia (Layanan Pendidikan Ramah Akses Indonesia)—sebuah aplikasi berbasis teknologi yang bertujuan meningkatkan akses pendidikan bagi masyarakat luas.
Dalam puncak acara, Handi dan tim mempresentasikan proyek inovatif Laprak Indonesia yang mendapat pengakuan khusus dari para juri karena selaras dengan Sustainable Development Goals (SDGs) United Nations.
Aplikasi ini dirancang untuk membantu anak-anak di daerah terpencil mendapatkan akses pendidikan yang lebih mudah dan berkualitas.
Keberhasilan Handi di ajang ini tidak lepas dari dukungan berbagai pihak, termasuk Pemerintah Kabupaten Kutai Timur, di bawah kepemimpinan Bupati Ardiansyah Sulaiman, serta sejumlah perusahaan dan komunitas seperti PAMA Persada Nusantara dan PDAM Tirta Tuah Untung Banua yang turut membantu dalam keberangkatan tim ke Malaysia.
“Saya berharap pencapaian ini bisa menginspirasi pemuda Kalimantan Timur untuk terus berinovasi dan berani mencoba. Jangan takut gagal, karena setiap proses yang kita mulai akan menjadi batu loncatan menuju kesuksesan,” ujar Handi.
International Youth Innovation Summit 2025 diawali dengan tur kampus di National University of Singapore (NUS), dilanjutkan dengan presentasi proyek dan penyerahan penghargaan di International Youth Centre (IYC) Malaysia.
Acara ditutup dengan kunjungan ke Universiti Malaya dan Balai Seni Negara Malaysia.
Kegiatan ini diikuti oleh 30 delegasi dari berbagai institusi, yang telah melalui seleksi ketat selama lebih dari satu bulan. (*)
Tinggalkan Balasan