INDEKS MEDIA KALTIM

Berita Hari Ini di Kalimantan Timur (Kaltim)


Lambatnya Pembangunan di Kutim, Joni: Itu Karena Dibandingkan dengan Jawa

admin | Jumlah pembaca: 10400 views
Ketua DPRD Kutai Timur, Joni (dok: indeksmedia)

Kutim — Sebagian orang menilai pembagunan di Kabupaten Kutai Timur (Kutim) lambat. Karena melihat dari jumlah Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) hampir mencapai 10 triliun, atau 9,1 triliuan tahun 2024 ini.

Ketua DPRD Kutim, Joni, pun menanggapi itu dan mengatakan Kutim ini wilayahnya sangat luas. Namun, disyukurinya, untuk melintas ke berbagai wilayah kecamatan, tidak memakan waktu yang lama.

“Kalau orang baru ya nggak tau Kutim. Kalau kita keliling ndak cukup seminggu tu kalau lewat darat. Anggaran segitu kan, misalnya ya, 5 triliun yang kita kerja hanya separuhnya aja. Yang lainnya untuk pembayaran gaji,” ucap Joni saat ditemui indeksmedia di kantornya belum lama ini.

Dirinya pun membandingkan antara luas Provinsi Jawa Barat dengan 37.040 km² yang hampir setara dengan Kutim yang hanya skala kabupaten tapi punya luas wilayahnya mencapai 35.747,50 km². Artinya, kata Joni, luas kawasan Kutim hampir setara dengan luas provinsi di Jawa.

“Bayangkan aja luas Kutim seperti Jawa Barat kan. Di sana provinsi, ada 18 Kabupaten 9 Kota. Kalau kita kabupaten, dan di sini 18 kecamatan. Makanya kalau kita berkaca dari situ ya memang pembangunan kita kurang atau melambat. Bangun di sana, di sini lagi yang rusak,” terang Joni.

Ditambahkan Joni, infrastruktur di wilayah Jawa sudah banyak dibenahi sejak dulu. Sementara Kutim, kata dia, masih sementara membenahi infrastrukturnya. Apalagi, ditegaskan Joni, di beberapa wilayah Kutim jalannya masih penuh lumpur.

“Nahhh luar biasa besarnya Kutai Timur ini. Belum tahu di dalamnya kan. Beda dengan di Jawa, infrastruktur sudah semua. Ndak perlu bangun infrastruktur lagi, kalau kita kan masih banyak lumpur,” ucapnya sambil terkekeh.

“Karena masyarakat taunya wahhh Kutim tahun ini 9 koma sekian triliun kan. Padahal separuhnya dipake bayar gaji. Belum lagi banyak infrastruktur yang harus dibenahi,” tukasnya. (ADV)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini