INDEKS MEDIA KALTIM

Berita Hari Ini di Kalimantan Timur (Kaltim)

Kunjungi Tiga Peternakan Sapi di Malang, Kadis DTPHP Kutim : Contoh Pengelolaan Profesional dan Bersih

Wakil Bupati Kutai Timur, H. Mahyunadi dan Kepala DTPHP Kutim, Dyah Ratnaningrum saat mengunjungi peternakan sapi milik warga di Desa Pagelaran.

KUTIM,INDEKSMEDIA.ID – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Timur (Kutim) melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Malang untuk menimba ilmu di sektor peternakan, Rabu (20/8/2025). Malang dikenal tidak hanya sebagai daerah penghasil apel, tetapi juga salah satu sentra ternak sapi terbesar di Jawa Timur.

Kunjungan ini dipimpin Wakil Bupati Kutim, H. Mahyunadi, didampingi Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Peternakan (DTPHP) Kutim, Dyah Ratnaningrum, Anggota DPRD Kutim Yusri Yusuf, serta perwakilan KNPI Kutim.

Dalam agenda tersebut, rombongan mendatangi tiga lokasi peternakan. Pertama, peternakan modern milik PT Agrisatwa Fajar Utama Barokah di Dusun Penjalinan, Desa Gondanglegi Kulon, kemudian dua peternakan rakyat di Desa Putat Kidul, Kecamatan Gondanglegi, dan Desa Pagelaran, Kecamatan Pagelaran.

Kepala DTPHP Kutim, Dyah Ratnaningrum, menjelaskan kunjungan ini sangat penting untuk melihat langsung sistem pengelolaan peternakan sapi potong, baik milik perusahaan maupun rakyat.

“Kunjungan kali ini ada beberapa peternakan sapi potong. Di peternakan milik pengusaha, kami melihat sekitar 3.000 ekor sapi yang dikelola secara intensif. Orientasinya penggemukan, setelah tiga sampai empat bulan sapi langsung dijual. Sapi jenis Brahma didatangkan dari Australia lalu digemukkan di sini, kemudian dipasarkan ke dalam maupun luar Malang,” jelas Dyah.

Dia menambahkan, pada peternakan rakyat pihaknya menemukan keunggulan dalam pembibitan dan pengembangbiakan sapi. Kebersihan kandang serta pengelolaan pakan menjadi perhatian utama.

“Pakan yang disiapkan bisa bertahan hingga satu tahun. Teknologi ini sebenarnya sudah kita kuasai, tinggal kemauan peternak untuk menerapkannya. Saat virus PMK menyerang, peternakan rakyat ini bahkan tidak terdampak karena pengelolaan kebersihannya baik,” imbuhnya.

Sementara, pada kunjungan ketiga, rombongan mengunjungi peternakan di Desa Pagelaran, Kecamatan Pagelaran. Di peternakan ini, masyarakat membeli sapi yang kurang sehat dan stunting dengan harga murah.

“Peternak kemudian memberikan pakan yang baik, serta melakukan penggemukan. Setelah itu, sapi ini kemudian dijual dengan harga yang lebih menguntungkan. Hanya saja, dibutuhkan waktu satu tahun bahkan lebih untuk merawat sapi yang kurang baik sebelum akhirnya dijual,” imbuhnya.

Sementara itu, Anggota DPRD Kutim, Yusri Yusuf, mengapresiasi dan kagum setelah melihat langsung profesionalisme pengelolaan peternakan di Malang.

“Alhamdulillah hari ini kami berkunjung ke salah satu peternakan terbesar di Malang. Kami mencari ilmu bagaimana beternak dan mengelola peternakan dari awal hingga menghasilkan keuntungan. Semua diatur dengan baik, mulai dari pakan, air, hingga manajemen kandang,” kata Yusri.

Politisi Partai Demokrat itu menjelaskan keberhasilan peternakan dalam menggemukkan sapi Brahma dari berat awal 350 kilogram hingga mencapai 500 kilogram saat dijual.

“Ini pelajaran berharga bagi Kutai Timur. Semoga ilmu yang diperoleh bisa kami terapkan agar peternakan di daerah berkembang sebagai alternatif selain sawit dan tambang,” pungkasnya. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini

Maaf Untuk Copy Berita Silahkan Hubungi Redaksi Kami!