Komitmen Ardiansyah Sulaiman Tingkatkan Akses Listrik untuk Masyarakat
KUTIM, INDEKSMEDIA.ID – Sebanyak 113 desa di Kutai Timur (Kutim) telah teraliri listrik PLN. Sementara 28 desa lainnya mengandalkan sumber listrik non-PLN.
Dengan kemajuan pembangunan di Kutim ini menandakan Pemerintah serius dalam meningkatkan akses listrik bagi masyarakat. Ini tak terlepas dari cita-cita Pemkab Kutim dalam mewujudkan pembangunan yang adil dan merata.
Baru-baru ini, Bupati Kutim meresmikan listrik 24 jam di Desa Bukit Permata, Kecamatan Kaubun dan Desa Sekerat, Kecamatan Bengalon. Peresmian ini disambut antusias masyarakat. Mereka telah lama menantikan aliran listrik yang stabil.
“Ini adalah bagian dari upaya kami untuk memastikan setiap desa di Kutai Timur mendapatkan akses listrik yang layak,” ungkap Bupati Kutim.
Ardiansyah Sulaiman memaparkan, sambungan listrik ini bukan hanya sekadar penyediaan energi, tetapi merupakan pemicu perkembangan ekonomi dan sosial masyarakat setempat. Untuk itu, dengan mengandeng PLN, Pemkab Kutim terus berupaya meningkatkan rasio elektrifikasi listrik.
Saat ini, rasio desa berlistrik di Kutim mencapai 80,14 persen untuk desa yang teraliri listrik PLN dan 19,86 persen untuk desa yang masih menggunakan sumber listrik non-PLN.
Sementara rasio elektrifikasi mencapai 84 persen untuk PLN dan 15,99 persen untuk non-PLN. Angka ini menunjukkan tantangan yang masih harus dihadapi, terutama untuk daerah-daerah terpencil yang sulit dijangkau oleh infrastruktur listrik konvensional.
Dalam upaya mendukung elektrifikasi, beberapa desa di Kutim telah memanfaatkan energi baru terbarukan. Seperti Desa Tepian Terap di Kecamatan Sangkulirang. Desa itu menggunakan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH).
Sementara itu, tiga desa lainnya, yaitu Desa Pulau Miang di Kecamatan Sangkulirang, serta Desa Tadoan dan Desa Sandaran di Kecamatan Sandaran, telah mengadopsi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terpusat.
Bupati Kutai Timur sendiri memiliki program strategis mencakup penyediaan listrik untuk desa-desa yang terisolasi, meningkatkan infrastruktur listrik yang ada, dan mengembangkan energi terbarukan.
Langkah ini sangat penting dalam menjamin aksesibilitas, serta keterjangkauan harga listrik bagi penduduk. Awalnya, dari total 139 desa dan 2 kelurahan yang ada di Kutim, masih tersisa 33 desa yang belum merasakan manfaat elektrifikasi PLN.
Namun, dengan progress listrik di Desa Bukit Permata dan Sekerat, maka jumlah tersebut terus berkurang. Kini, semangat dan optimisme masyarakat setempat semakin meningkat berkat komitmen pemkab dan PLN.
Dengan langkah yang terus dilakukan melalui kebijakan Bupati Kutim, daerah ini semakin mendekati visi besarnya, yakni menciptakan wilayah yang tidak hanya memiliki akses listrik, tetapi juga meraih kesejahteraan dan pencerahan bagi seluruh masyarakatnya. (adv)
Tinggalkan Balasan