Kirim Bantuan untuk Bencana di Sumatera, Kapolres Kutim Harap Warga Terdampak Bangkit
SANGATTA, INDEKSMEDIA.ID — Di tengah gelombang kesedihan yang melanda masyarakat Sumatera usai bencana alam, harapan itu muncul dalam bentuk sederhana, kotak-kotak bantuan yang dikirim dari tanah Kutai Timur. Namun lebih dari sekadar paket logistik, bantuan itu membawa sesuatu yang jauh lebih berharga, kepedulian yang tulus.
Setiap tangan yang mengemas bantuan, setiap tenaga yang mengangkat dan mengantarkan, seolah menyimpan doa diam-diam, semoga beban para korban menjadi lebih ringan, semoga mereka kembali kuat berdiri.
Polres Kutai Timur memahami bahwa kemanusiaan tidak membutuhkan syarat, tidak mengenal batas geografis, dan tidak memilih siapa yang pantas dibantu, kemanusiaan hanya butuh hati yang bergerak.
Di pos pengiriman, suasana haru terasa ketika anggota Polres Kutim memastikan setiap kebutuhan darurat tersusun dengan rapi. Ada air minum, pakaian layak pakai, makanan cepat saji, hingga selimut yang diharapkan dapat menjadi penghangat di malam-malam penuh ketidakpastian.
Semua dikirim bukan sekadar sebagai kewajiban institusi, melainkan sebagai simbol bahwa di balik seragam, ada manusia yang peduli.
Kapolres Kutai Timur AKBP Fauzan Arianto mengatakan bahwa aksi ini berangkat dari rasa empati yang mendalam terhadap saudara-saudara yang tengah berduka.
“Kemanusiaan adalah bahasa yang dipahami semua orang. Kami tidak bisa menghapus luka yang mereka rasakan, tetapi kami ingin hadir, meski dari jauh, sebagai penguat bahwa mereka tidak sendiri,” ungkapnya dengan nada yang penuh ketulusan.
Ia menambahkan bahwa bantuan ini adalah pesan sederhana namun kuat, bahwa kepedulian selalu menemukan jalan.
“Ketika satu wilayah terluka, seluruh bangsa harus ikut merasakan. Kami berharap bantuan ini bukan hanya meringankan kebutuhan fisik, tetapi juga memberi kekuatan batin bagi mereka untuk bangkit,” lanjutnya.
Melalui aksi kemanusiaan ini, Polres Kutim mengingatkan bahwa bencana memang dapat meruntuhkan bangunan, tetapi tidak pernah bisa meruntuhkan solidaritas.
Dan dari Kutai Timur, sebuah senyuman kepedulian melintasi lautan menjadi cahaya kecil yang menghangatkan hati di tengah kegelapan.



Tinggalkan Balasan